• Tentang Kami
    • Pengurus
  • Kontak
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
No Result
View All Result
Home KH Imaduddin al Bantani

Syarif Abul Jadid Bukan Keturunan Ahmad Bin Isa

by Admin
9 Oktober 2024
in KH Imaduddin al Bantani, Kitab, Manuskrip, Peristiwa, Pustaka, Sejarah, Tokoh, Ulama
3 min read
0
Share on FacebookShare on Twitter

Kitab Al-Suluk fi Tabaqat al-Ulama wa al-Muluk adalah kitab sejarah yang memuat tentang nama-nama ulama dan penguasa Yaman. ia ditulis oleh sejarawan dari kota Janad yang bernama Bahauddin al-Janadi (w.732 H.). kitab ini mereportase seorang ulama yang bernama Syarif Abul Jadid dari keluarga Abu Alwi dan adiknya yang bernama Abdul Malik. Dari sinilah nanti di abad ke-9 H. keluarga Abdurrahman Assegaf mengklaim Syarif Abul Jadid ini sebagai bagian keluarga mereka.

Ketika mengurut silsilah nasab Syarif Abul Jadid , Al-Janadi menyambungkannya sampai Ahmad bin Isa tanpa menyebutkan dasar dan sumber otoritatif dari kitab-kitab nasab. silsilah lengkap Syarif Abul Jadid yang terdapat dalam tiga versi manuskrip kitab Al Suluk adalah: Abul Hasan Ali (Syarif Abul Jadid) bin Muhammad bin Ahmad bin Jadid bin Abdullah bin Ahmad bin Isa dst.

Silsilah tersebut tertolak oleh kitab-kitab nasab yang menulis anak keturunan Ahmad bin Isa. di mana dalam kitab-kitab nasab “al-qadimah” (terdahulu) tidak pernah menyebutkan bahwa Ahmad bin Isa mempunyai anak bernama Abdullah. Kitab Al-Syajarah al-Mubarakah (597 H.) menyebutkan bahwa anak Ahmad bin Isa yang berketurunan adalah tiga orang: Muhammad, Ali dan Husain. Tidak ada anak Ahmad bernama Abdullah.

Para ahli nasab menetapkan bahwa kitab sejarah seperti kitab Al-Suluk ini, tidak bisa dijadikan tools untuk mengitsbat nasab apalagi kitab sejarah itu bertentangan dengan kitab-kitab nasab.

Baca Juga

Mengenal Ormas Islam PWI LS

Daftar Klan Pengaku Keturunan Nabi Muhammad SAW Yang Terkonfirmasi Hasil Uji Tes DNA Sebagai Keturunan Nabi Muhammad SAW Yang Sah

KH Mubarok, Tokoh NU Solo Raya, Mendesak Kapolri Segera Proses Bahar Smith dan Pelaku Penganiayaan Banser

Catatan Bahtsul Masail MWC NU Wanasari Brebes Tentang Batalnya Nasab Ba’Alwi

Biografi KH. Syatibi Hambali, Kharisma Sang Rois dari Tanah Multatuli

Dalam Kitab Ushulu ‘Ilmi al-Nasab wa al-Mufadlalah Bain al-Ansab karya Fuad bin Abduh bin Abil Gaits al Jaizani halaman 76-77 dikatakan:

وعندما نحقق النسب فان المصادر التى يمكن ان نستقي منها النسب يجب ان تكون من كتب الانساب القديمة التي كتبت فيما قبل العصر الحديث حيث كان الناس اقرب الى معرفة اصولهم

“Dan ketika kita men-tahqiq nasab, maka sumber-sumber yang memungkinkan kita mengambil darinya, wajib berupa kitab-kitab nasab terdahulu yang ditulis sebelum masa modern, yaitu ketika orang lebih dekat mengetahui keturunan mereka”

Perhatikan kalimat “wajib berupa kitab-kitab nasab terdahulu”. Sedangkan Al-Suluk bukanlah kitab nasab, maka Al-Suluk tidak memenuhi syarat para ahli nasab untuk menetapkan nasab.

Syekh Al-Nassabah Khalil bin Ibrahim dalam kitabnya Muqaddimat fi ‘Ilm al-Ansab berkata:

لا يؤخذ هذ العلم الا من مصادره ومراجعه المعتمدة

“Ilmu ini (penetapan nasab) tidak bisa diambil kecuali dari referensi ilmu nasab dan rujukan-rujukannya” (Muqaddimat fi ‘Ilm al-Ansab, h. 86)

Perhatikan kalimat ucapan ahli nasab ini, bahwa penetapan nasab tidak bisa diambil dari kitab-kitab selain rujukan penetapan nasab. sedangkan Al-Suluk adalah rujukan sejarawan bukan rujukan ahli nasab.

Dr. Abdurrahman bin Majid al-Qaraja dalam kitabnya Al-Kafi al- Muntakhob mengatakan:

ولا يقدم بحال على ما يثبته النسابة خصوصا ان كانوا اقرب زمانا او مكانا

“(Sejarawan) tidak boleh didahulukan dari penetapan ahli nasab khususnya jika ahli nasab itu lebih dekat masanya atau tempatnya” (Al-Kafi al- Muntakhab, h. 71).

Perhatikan ucapan seorang doktor dan seorang nassabah (ahli nasab) ini, bahwa sejarawan tidak boleh didahulukan sama sekali dari apa yang telah ditetapkan ahli nasab. Al-Janadi adalah seorang sejarawan, ia mencatat nama Abdullah sebagai anak Ahmad bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan ahli nasab abad sebelumnya, maka apa yang telah ditulis Al-Janadi itu sama sekali tidak bermakna apa-apa dalam penetapan nasab. apalagi kebiasaan para sejarawan tentang pengakuan nasab itu hanya menulis informasi yang ia terima tanpa memverifikasinya, karena bagi sejarawan pengakuan itupun merupakan bagian dari sejarah itu sendiri. Mengenai benar atau tidaknya pengakuan nasab itu hal lain yang akan dibuktikan kebenaran dan kedustaanya oleh ahli nasab.

Dalam kitab Al-‘Ibar karya Ibnu Khaldun dikatakan:

وكثيرا ما وقع للمؤرّخين والمفسّرين وأئمّة النّقل من المغالط في الحكايات والوقائع لاعتمادهم فيها على مجرّد النّقل غثّا أو سمينا ولم يعرضوها على أصولها ولا قاسوها بأشباهها ولا سبروها بمعيار الحكمة والوقوف على طبائع الكائنات وتحكيم النّظر والبصيرة في الأخبار فضلّوا عن الحق وتاهوا في بيداء الوهم والغلط

“Dan banyak para sejarawan, ahli tafsir dan para imam-imam perawi terjadi kesalahan dalam hikayat-hikayat dan kejadian-kejadian karena mereka berpatokan dengan hanya mengutip tidak peduli yang rusak atau yang baik. Mereka tidak memverifikasinya kepada sumbernya dan tidak mengukurnya dengan serupanya dan tidak menelitinya dengan standar ilmu dan berdiri terhadap kebiasaan alam semesta dan menguatkan pemikiran dan bashirah dalam berita-berita maka mereka tersesat dari kebenaran dan bingung dalam lapangan dugaan dan kesalahan” (Al-Ibar, Al-Maktabah al Syamilah juz 1 h. 13).

Jadi, kitab-kitab selain kitab nasab, semacam kitab sejarah, tabaqat, sanad, tasawuf, semacam Al-Suluk, Al-Athoya, Al-Iqd al-Fakhir, Tuhfat al-Zaman, Al-Jauhar al-Syafaf, Al-Burqat, dan sebagainya tidak dapat digunakan sebagai pengitsbatan nasab. kitab semacam itu bisa untuk menguji apakah nama-nama dalam objek kajian itu merupakan sosok historis atau tidak tetapi tidak bisa digunakan untuk mengitsbat nasab. pengitsbatan nasab hanya bisa dilakukan oleh kitab nasab yang ditulis memang untuk mengitsbat nasab semacam kitab Al-Syajarah al-Mubarakah.

Kitab nasab pertama yang mengitsbat Syarif Abul Jadid adalah kitab Al-Nafhah al-Anbariyah tahun 880 H. tetapi sayang kitab itu bertentangan dengan kitab-kitab nasab sebelumnya. Menurut para ahli nasab, sebuah kitab nasab bisa dijadikan tools untuk mengitsbat nasab hanya jika isinya tidak bertentangan dengan kitab nasab sebelumnya. Sedangkan, kitab Al-Nafhah ini bertentangan dengan kitab sebelumnya yang menyatakan bahwa Ahmad bin Isa hanya mempunyai keturunan dari tiga anak yaitu: Muhammad, Ali dan Husain tidak ada nama Abdullah atau Ubaidillah seperti yang disebut oleh Al-Nafhah.

Nama Syarif Abul Jadid tidak pernah sekalipun disebut dalam kitab-kitab nasab sebelum abad sembilan sebagai keturunan Ahmad bin Isa. Dengan sangat lemahnya nasab Syarif Abul Jadid ini, keluarga Abdurrahman Assegaf mencangkoknya untuk menautkan diri dengan Ahmad bin Isa. jika yang dicangkoknya saja tidak sah, maka yang mencangkoknya lebih tidak sah lagi.

Penulis: Imaduddin Utsman Al-Bantani

ShareTweetShare
Previous Post

Sejarawan  Yaman, Al-Barihi Di Abad 9 H. Tidak Menyebut Ba’alwi Sebagai Keturunan Nabi Muhammad SAW

Next Post

Politik Bahasa: Klan Habib Baalwi Politikus Bahasa yang Licik dan Terlaknat [1]

Related Posts

Mengenal Ormas Islam PWI LS

7 Oktober 2025

Daftar Klan Pengaku Keturunan Nabi Muhammad SAW Yang Terkonfirmasi Hasil Uji Tes DNA Sebagai Keturunan Nabi Muhammad SAW Yang Sah

7 Oktober 2025

KH Mubarok, Tokoh NU Solo Raya, Mendesak Kapolri Segera Proses Bahar Smith dan Pelaku Penganiayaan Banser

26 September 2025

Catatan Bahtsul Masail MWC NU Wanasari Brebes Tentang Batalnya Nasab Ba’Alwi

23 September 2025

Biografi KH. Syatibi Hambali, Kharisma Sang Rois dari Tanah Multatuli

18 September 2025

Imaduddin Utsman Al-Bantani Membongkar Kepalsuan Nasab Ba’alwi

17 September 2025

Seminar Pusat Study Sejarah Hadramaut: Ba’alwi Itu Keluarga Jadid, Sohib Mirbat Itu Fiktif

31 Agustus 2025

Khurafat Habaib Ba‘Alawi: 9 Klaim yang Perlu Diwaspadai

31 Agustus 2025

دراسة نقدية لتحقيق باذيب لمخطوط منسوب لابن حسان

30 Agustus 2025

إثبات الشيخ احمد بن محمد بن علوي المالكى لا يؤثر لبطلان نسب با علوي

24 Agustus 2025
Next Post

Politik Bahasa: Klan Habib Baalwi Politikus Bahasa yang Licik dan Terlaknat [1]

Paling Banyak Dilihat

Pesantren

Mengenal Ormas Islam PWI LS

by Admin
7 Oktober 2025
0

Perjuangan Walisongo Indonesia-Laskar Sabilillah atau PWI-LS adalah organisasi keagamaan yang didirikan tahun 2023 di Cirebon oleh para kiai-kiai pesantren dilingkungan...

Read more
Load More
  • All
  • Berita
  • Opini
  • Pustaka
  • Santri
  • Ulama
  • Pesantren

Mengenal Ormas Islam PWI LS

Daftar Klan Pengaku Keturunan Nabi Muhammad SAW Yang Terkonfirmasi Hasil Uji Tes DNA Sebagai Keturunan Nabi Muhammad SAW Yang Sah

Ternyata Kata Mukibbin Sudah Ada Dalam Al-Qur’an

RMI PWNU Banten Gelar Rapat Kerja Perdana Masa Khidmah 2025 – 2030

Fragmen Xenophanes Tentang Bias Ketuhanan

Ansor Banser Kota Tangerang Geruduk Polres, Tuntut Proses Hukum Tegas Atas Penganiayaan Sahabat Rida

Load More

Baca Juga

Nasab Ba Alawi Tidak Masuk Akal

by Admin
9 September 2025
0

Menjawab Ludfi Rochman Tentang Terputusnya Nasab Habib

by Admin
9 September 2025
0

Seputar Penelitian Ilmiah KH. Imaduddin Utsman Tentang Nasab Habib (1)

by Admin
8 April 2025
0

  • Opini
  • Berita
  • Pustaka
  • Ulama
  • Santri
  • Pesantren
Follow Us

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Depo 25 Bonus 25