• Tentang Kami
    • Pengurus
  • Kontak
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
No Result
View All Result
Home Ulama Karomah

Keistimewaan Sang Qutub Khotmu al-Auliyai al-Kitmani, Sayyid Ahmad at-Tijani

by Admin
9 April 2023
in Karomah, Tokoh, Ulama
4 min read
0
Share on FacebookShare on Twitter

Agama itu diibaratkan jasad manusia, tubuh dan anggota luar maupun dalamnya adalah seperti syari’at, hatinya adalah aqidah sementara darahnya seperti tarekat, semuanya saling berkait dan menguatkan. Karena itulah agama menjadi penting, dan perlu kejelasan. Bukan menguatkan identitas, tetapi lebih bagaimana penerapan substansi agama yang selalu mengarahkan manusia agar selamat dunia akhiratnya.

Dalam perspektif madzhab ahli Sunnah wal Jama’ah, tarekat adalah bagian yang tak terpisahkan dari agama. Lemah jika beragama tanpa tarekat, bahkan cenderung hanya menunaikan kewajiban semata. Apalagi beragama tanpa dasar ilmu dan tidak bermazhab, yang ada tekstualis dan mengarah pada fundamentalis, akhirnya agama menjadi kaku dan terlihat dangkal. Sebab cara beragama model begitu selalu simbolik dan menjauhi maqoshid-nya.

Tarekat Tijaniyah

Menurut Imam al-Jurjani dalam kitabnya al-Ta’rifat, bahwa Tarekat itu jalan khusus bagi hamba yang tengah menuju Tuhannya, dengan memotong langkah turun, hingga bagaimana meninggi dalam maqom (tingkat) kemuliaan.

Baca Juga

KH Mubarok, Tokoh NU Solo Raya, Mendesak Kapolri Segera Proses Bahar Smith dan Pelaku Penganiayaan Banser

Catatan Bahtsul Masail MWC NU Wanasari Brebes Tentang Batalnya Nasab Ba’Alwi

Biografi KH. Syatibi Hambali, Kharisma Sang Rois dari Tanah Multatuli

Pengajian Bulanan Idaroh Wustho JATMAN Provinsi Banten di Kampus UNSERA

Sesalkan Menag Hadiri Acara Habib Lutfi di Istiqlal: Tokoh NU Prof Abdul Hadi Tulis Surat Terbuka

Tarekat di dunia banyak jumlahnya, ada 41 tarekat yang mu’tabar (yang banyak diikuti dan masyhur), diantara sekian banyak itu ada tarekat Tijaniyah. Tarekat yang dihubungkan pada pendirinya yaitu Syaikh Sayyid Ahmad at-Tijani, seorang wali besar dengan maqom kutub robbani bahkan mencapai keistimewaan pangkat “khotmu al-auliyai al-kitmani”.

Tarekat Tijaniyah, mulai berkembang dari kota Fez Maroko, sepeninggal pendirinya di tahun 1815 M. Tarekat ini menjadi urutan mutaakhirin dari beberapa tarekat yang masyhur dalam dunia Islam, berkembang di awal abad 19 Masehi.

Siapa Sayyid Ahmad at-Tijani?

Sayyid Ahmad at-Tijani dilahirkan di desa Aini Madhi, wilayah Fez negeri Maroko pada 1150 Hijriyah, atau bertepatan dengan tahun 1735 M. Ayahnya adalah Sayyid Muhammad putera dari Sayyid Salim bin Sayyid Iid bin Sayyid Salim bin Sayyid Ahmad al-Ulwani bin Sayyid Ahmad bin Sayyid Ali bin Sayyid Abdillah bin Sayyid Abbas bin Sayyid Abdul Jabar bin Sayyid Idris bin Sayyid Ishaq bin Sayyid Zaenal Abidin bin Sayyid Ahmad bin Sayyid Muhammad Nafis bin Sayyid Abdillah al-Kamil bin Sayyid Hasan al-Musanna bin Sayyid Hasan al-Sibti bin Sayyidah Fatimah binti Rosulillah Muhammad SAW.

Saat usia 7 tahun Sayyid ini sudah hafal al-Quran 30 juz dengan baik dan sempurna dibawa bimbingan murobbinya yaitu Syaikh Muhammad bin Hamawi. Hingga Sayyid kecil menuntut ilmu pada guru yang sama, dan masih muda belia ia sudah mampu menyerap semua ilmu agama dengan baik.

Ketertarikan Sayyid Ahmad muda itu pada disiplin ilmu tasawuf, maka ia belajar sampai tuntas kitab al-mukhtasor karya Syaikh Kholil, kitab ar-risalah dan kitab muqodimah karya Ibnu Rusyd serta muqddimahny Syaikh Ibnu Bu’afiyah.

Meski harus terpukul dalam usia belia ia harus ditinggal oleh kedua orang tuanya, akibat serangan tho’un menerjang kota Fez. Pada usia 21 tahun dari kampungnya Aini Madhi menuju kota Fez, Sayyid Ahmad at-Tijani belajar pada ulama besar yaitu Sayyid Abu Muhammad ath-Thayyib, belajar pada ulama besar sekaligus wali qutubnya kota Fez kala itu yaitu Syaikh Ahmad ash-Shaqali dan pula belajar pada sosok wali yang istimewa yaitu Syaikh Muhammad al-Wanjali.

Guru Tarekat

Sebelum Sayyid Ahmad at-Tijani pergi ke Mekkah dan Madinah, beliau bertemu dan belajar pada 2 orang ulama besar yaitu Syaikh Abdullah Ibnu ‘Arobi al-Andalusi dan Sayyid Syaikh Abdul Abbas ath-Thowwasyi.

Sesampainya di desa Azwami, masih wilayah Madinah, Sayyid Ahmad at-Tijani menemui seorang Mursyid Tarekat Kholwatiyah yaitu Sayyid Abi Abdillah al-Azhari untuk berijazah dan belajar padanya. Saat di Mekkah, Sayyid Ahmad at-Tijani menyempatkan belajar ilmu Asror dan mendalami karomah pada Syaikh Abi Abbas Muhammad al-Hindi. Ketika singgah di Madinah dalam rangkaian perjalanan ibadah haji, Sayyid at-Tijani ini belajar pada pendiri tarekat Samaniyah yaitu Syaikh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman.

Maqom Wali Kutub

Perjalanan panjang mendalami ilmu dan tarekat dari Fez, Mekkah dan Madinah hingga di Tunisia akhirnya mengantarkan Sayyid Ahmad at-Tijani menjadi Wali Kutub dengan Maqom khotmu al-auliyai al-kitmani, bahkan Sayyid Ahmad at-Tijani mendirikan tarekat yang bertumpu pada tanazzul (melayani umat) dengan memberikan faidah dan kemanfaatan, berdasarkan anjuran Rosulullah SAW saat bertemu bermuwajahah di negeri Tilmisan. Di negeri itulah Sayyid Ahmad at-Tijani ditalqin langsung oleh Rasulullah SAW dalam keadaan yaqdhotan (tidak lewat mimpi).

Sejak ditalqin langsung oleh Rasulullah tersebut, Sayyid Ahmad at-Tijani menyebarkan dzikir dan shalawat hingga pengikut dan murid-muridnya menisbatkan tarekat yang didirikan oleh Sayyid Ahmad at-Tijani dengan Tarekat Tijaniyah.

Wafat

Kemasyhuran Sayyid Ahmad at-Tijani dengan Tarekat Tijaniyah hingga ke penjuru negeri, tak terkecuali di negerinya sendiri Fez Maroko.

Pada usianya yang kian senja yaitu 80 tahun dari bentangan perjalanan panjang kehidupannya yang istiqamah di jalan tarekat, maka pada Kamis tanggal 17 Syawal 1230 H, yang bertepatan dengan tahun 1815 M, Sayyid Ahmad at-Tijani menghembuskan nafas terakhirnya setelah shalat Subuh. Kemudian jenazahnya dimakamkan di kota Fez Maroko.

Penghormatan terakhir atas keistimewaan sang Qutub itu, di hari dimana ia disholatkan orang-orang dari segala penjuru berdatangan untuk ikut mensholatinya, hingga tampak lautan manusia.

Oleh: Hamdan Suhaemi. (Wakil Ketua PW GP Ansor dan Pengurus Idaroh Wustho Jatman Banten)

Tags: akhlak nabiakhlak rasulullahat tijaniilmu tasawufSayyid Ahmad at-Tijanisufitasawuftoriqohwaliyullah
ShareTweetShare
Previous Post

Kedudukan Ijma’ Dibawah Hadits Dan Hujjah Yang Qoth’i

Next Post

Memahami Tafsir Ayat Puasa

Related Posts

KH Mubarok, Tokoh NU Solo Raya, Mendesak Kapolri Segera Proses Bahar Smith dan Pelaku Penganiayaan Banser

26 September 2025

Catatan Bahtsul Masail MWC NU Wanasari Brebes Tentang Batalnya Nasab Ba’Alwi

23 September 2025

Biografi KH. Syatibi Hambali, Kharisma Sang Rois dari Tanah Multatuli

18 September 2025

Pengajian Bulanan Idaroh Wustho JATMAN Provinsi Banten di Kampus UNSERA

11 Agustus 2025

Sesalkan Menag Hadiri Acara Habib Lutfi di Istiqlal: Tokoh NU Prof Abdul Hadi Tulis Surat Terbuka

11 Agustus 2025

‎Biografi KH Entol Ahmad Asrori Ulama Muda di Balik Layar Muktamar NU Menes 1938

4 Agustus 2025

Ibnu Hajar Al-Haitami: Keturunan Nabi Asli Mustahil Berzina, Sodomi Dan Kufur: Kuliah Gratis Untuk Kiai Makruf Khozin

11 Juli 2025

Musik Tidak Haram

30 Mei 2025

Peran KH Imaduddin Utsman al-Bantani Dalam Menyuarakan Reformasi Pemahaman Keislaman

9 Mei 2025

ما هو اسهل شروح لجمع الجوامع وما هو افضلها واحسنها؟

30 Juli 2025
Next Post

Memahami Tafsir Ayat Puasa

Paling Banyak Dilihat

Pesantren

RMI PWNU Banten Gelar Rapat Kerja Perdana Masa Khidmah 2025 – 2030

by Admin
29 September 2025
0

Serang, 26/9/2025 – Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten menggelar Rapat Kerja Perdana Masa Khidmah 2025–2030...

Read more
Load More
  • All
  • Berita
  • Opini
  • Pustaka
  • Santri
  • Ulama
  • Pesantren

RMI PWNU Banten Gelar Rapat Kerja Perdana Masa Khidmah 2025 – 2030

Fragmen Xenophanes Tentang Bias Ketuhanan

Ansor Banser Kota Tangerang Geruduk Polres, Tuntut Proses Hukum Tegas Atas Penganiayaan Sahabat Rida

KH Mubarok, Tokoh NU Solo Raya, Mendesak Kapolri Segera Proses Bahar Smith dan Pelaku Penganiayaan Banser

Anggota Banser Diduga Korban Pengeroyokan Bahar Smith, Istri Resmi Lapor Polisi

Catatan Bahtsul Masail MWC NU Wanasari Brebes Tentang Batalnya Nasab Ba’Alwi

Load More

Baca Juga

Nasab Ba Alawi Tidak Masuk Akal

by Admin
9 September 2025
0

Menjawab Ludfi Rochman Tentang Terputusnya Nasab Habib

by Admin
9 September 2025
0

Seputar Penelitian Ilmiah KH. Imaduddin Utsman Tentang Nasab Habib (1)

by Admin
8 April 2025
0

  • Opini
  • Berita
  • Pustaka
  • Ulama
  • Santri
  • Pesantren
Follow Us

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Depo 25 Bonus 25