Setelah dilakukan diskusi dan bedah nasab, baik dari Kajian :
- Manuskrip
- Kitab Nasab
- Isbat Internasional
- Uji Genetika Test DNA
Dan dihadiri oleh banyak tokoh lintas keturunan Walisongo dan terutama keturunan langsung Sunan Gunung Jati. Baik dari beberapa keturunan Kesultanan Cirebon dan beberapa Keturunan dari Kesultanan Banten, maupun daerah lainnya seperti Purwakarta, Sukabumi & Garut.
Mereka yang hadir ketika disampaikan kesimpulan :
- Tuan rumah, yang mengumumkan hasil kesimpulan KHR. Ahmad bin Hasan dan para kasepuhan Kyai Keluarga Benda Kerep: kh muayyad, kh abrurrahman, kh muhammad.
- Ketua Panitia, Raden Noval Saefullah
- Ketua Umum NAAT (Naqobah Ansab Auliya’ Tis’ah), Bandara Kyai Ilzamuddin Al Quddusi Madura
- Ketua LP3SN NAAT, KH Abdul Hanan Madura
- Pustakawan Kanoman Cirebon, Mas Farihin.
- Kasepuhan Pangeran Fachri Mertasinga
- R.Tb. Nurfadhil Al Bantani
- KH Imaduddin Usman Albantani
- KRT. Faqih Wirahadiningrat trah HB Yogyakarta
- R. M. Panji Natanagara trah HB Yogyakarta
- Utusan Patih Khodiron Kanoman
- Tengku Al Qusyasyi Aceh
- H. Erwin Forsil
- Syarif Zabidi Madura
- Gus Islah Surakarta
Dan lain sebagainya.
Maka setelah berdiskusi & melakukan kajian ilmiah dihasilkan kesimpulan :
“BAHWA SUNAN GUNUNG JATI SYARIF HIDAYATULLAH, BUKANLAH DARI JALUR TURUNAN BA’ALAWI YAMAN, MELAINKAN DARI JALUR AL BUKHARI AL KAZHIMI AL HUSAINI DAN NASAB BA’ALAWI DISIMPULKAN MUKHTALAF FIH.”
Demikian Risalah Gotrasawala Benda Kerep Cirebon, dan dari peristiwa bersejarah ini akan menjadi pondasi bagi langkah maju Pelurusan Nasab Dzurriyah Nabi di Nusantara.
Cirebon, 30 Juli 2023