Serang, RMINU Banten
Mengabdi untuk NU bagi sosok Kiayi ini mungkin telah menghabiskan sebagian besar hidupnya. berkhidmat mulai tingkat kepengurusan di MWC (Majlis Wakil Cabang, Pengurus NU tingkat kecamatan), kepengurusan PC (Pengurus Cabang, Tingkat Kabupaten) di Kota Tangerang, sampai kini menduduki amanah sebagai Ketua Tanfidziah Nahdlatul Ulama Provinsi Banten.
Sosok yang bersahaja itu adalah K.H. Bunyamin Hafidz murid dari Mama Sanja Kadukaweng. Kiayi Bunyamin (demikian beliau akrab disapa) sangat perhatian terhadap almamaternya yaitu Pondok Pesantren Riyadlul Alfiyah, pondok pesantren yang khusus mendalami Kitab Alfiyah karangan Syekh Ibnu Malik, di bawah asuhan Syekh Mama Sanja, kiayi yang di kenal dengan Raja Alfiyah.
Kiayi Bunyamin pula mendalami ilmu sufi di hadapan Syekh Astari Cakung, Kresek. Kiayi Bunyamin, mengalami berbagai pengalaman spiritual yang berharga dari guru batinnya ini.
Syekh Astari merupakan kiayi yang langka, keramatnya bisa disaksikan dan dirasakan oleh setiap tamu yang mendatanginya untuk mengharap berkah dari Allah SWT melalui dirinya.
Syekh Astari lah yang menempa jiwa keikhlasan Kiayi Bunyamin dalam kehidupannya. Dalam mengurus PWNU Banten yang penuh tantangan Kiayi Bunyamin dengan penuh semangat dan ikhlas terus berkhidmah dengan tanpa banyak mau diliput media. bahkan untuk sekedar ditulis biografinya pun enggan.
Untuk keperluan PWNU tidak jarang Kiayi Bunyamin tidur di kantor PWNU. Ia menyebutnya sedang “doktor” mondok di kantor.
Dengan gaya moderat tanpa konflik Kiayi Bunyamin terus berusaha membawa PWNU Banten dapat berkhidmat puncak untuk umat Islam Banten khususnya warga Nahdiyyin yang 97% warga muslim Banten adalah NU.
Semoga kita semua bisa meneladani semangat Kiayi Bunyamin dalam berkhidmat untuk umat.