• Tentang Kami
    • Pengurus
  • Kontak
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
No Result
View All Result
Home Pesantren

Merawat Sanad Menjaga Nasab

Pondok, menyajikan suasana sederhana, natural, saling canda, ceria, dan damai. Kekurangan yang tampak namun menyimpan kekayaan, terutama menyimpan kenangan indah dan manis.

Hamdan Suhaemi by Hamdan Suhaemi
23 Juni 2021
in Pesantren
2 min read
0

KH. Hamdan Suhaemi

0
SHARES
177
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Serang (22/Juni/2021)— Pesantren, bagi saya adalah tempat segala suku bangsa bertemu, dengan satu tujuan ingin bisa ngaji (faham agama). Belajar agama yang tepat dan benar memang di pondok pesantren, disamping ada penyampaian ilmu agama oleh kiai atau ustadz (santri senior) di pesantren pula diajarkan akhlaq, tatakrama, sopan santu, gotong royong dan hidup hemat.

Lingkungan pondok pesantren, ada kiai, ada santri, ada majlis dan ada tempat tinggal santri yaitu pondok. Kehidupannya adalah ngaji (belajar ilmu agama) dari bangun tidur hingga tidur lagi, isinya kegiatan ngaji.

Suasana, ada santri yang tengah ngaji, ada yang menghafal kitab nadhaman, ada yang masak, ada yang tengah wirid. Bahkan terkadang ada santri seringnya tidur. Subuh ngaji tafsir, agak pagian ngaji tarkiban ( ilmu nahwu ), pada siangnya ngaji sesuai jadwal rutin, sesudah ashar pun ada pula yang tengah bandongan ngaji kitab tertentu, selepas magrib berkumpul secara berklompok ngaji al-Quran hingga Isya tiba dilanjut ngaji secara berkelas dan berklomok sesuai tingkatannya.

Baca Juga

Kitab Sezaman: Simulasi Peradilan Nasab

كتب التاريخ والطبقات لا تذكر نسب با علوي الى القرن التاسع

نسب با علوي نسب باطل لا يعرف في كتب الانساب

Hasil Bahtsul Masail Ponpes Benda Kerep Cirebon: Sunan Gunung Jati Bukan Ba Alawi

Ngaji kitab itu ya memaknai tulisan-tulisan Arab yang berisi ilmu-ilmu agama Islam dengam makna jawa, istilahnya nyoret atau nyaret. Mungkin yang dimaksud adalah memaknai dan mencatat uraian atau penjelasan kiai, maka ini disebut taqriran atau bisa disebut surahan. Terutama di kitab Alfiyah Ibnu Malik, kitab Sullamu al-Munauroq, Risalah al-Syamsiah dan Fathul Muin. Ngaji begini mengarah agar detil memahami teks-teks tulisan dari para ulama, para imam mushonnif kitab kuning dari latar belakang madzhab dan firqoh.

Proses ngaji kitab kuning itulah yang kemudian dikenal sebagai proses transfer ilmu agama dan ajaran agama Islam dari guru (kiai) ke murid (santri), dan itu sambung-menyambung (sanadiyah). Sebab belajar ilmu tanpa guru itu patut diragukan, bahkan harus ditinggalkan.

Risalah Islam kemudian didakwahkan oleh para sahabat Nabi, dan para sahabat menyampaikan kepada tabiin, kemudian para tabiin ini menyampaikan agama ke para tabi’it tabiin, higga pada masa dikenalnya madzhab dan firqoh. Ulama yang ada di madzhab tertentu juga mengajarkan agama dan ilmu agama hingga datang masa yang dikenal era ulama mutaakhirin (golongan ulama yang hidup di abad 18 M dan abad 19 M).

Pada abad 20, ulama pun meneruskan tradisi pengajaran agama, ilmu dan adab dari ulama yang hidup abad 19, hingga ulama yang datang dari hijaz (kini Arab Saudi) dan Mesir saat awal abad 20 tersebut kembali ke daerah masing di seluruh nusantara. Hingga mendirikan pesantren sebagai wadah pembelajaran agama dengan titik tekan sistem sanad, artinya sikap kosistensi melanjutkan dari gurunya yang hidup sebelumnya.

Rerata mendalami ilmu agama itu mengkaji kitab-kitab yang mu’tabar, dan kitab-kitab tersebut pula dikaji oleh gurunya dari guru tersebut. Menjaga keajegan ilmu agama, menjaga keotentikan. Begitupun dalam hal ibadah, santri mengikuti pertingkah kiai.

Nasab (keturunan), terkadang pula jadi alasan determinasi yang kuat. Terutama dalam menjaga keaslian sesuatu, baik ucapan, tulisan hingga gaya hidup yang wara’ dan zuhud. Santri adalah subjek dari estapeta pengajaran ilmu agama dari seorang kiai hingga diteruskan ke generasi berikutnya.

Pondok, menyajikan suasana sederhana, natural, saling canda, ceria, dan damai. Kekurangan yang tampak namun menyimpan kekayaan, terutama menyimpan kenangan indah dan manis.

Next Post

RMI PWNU Banten Adakan RAKER Pertama

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paling Banyak Dilihat

Fiqih

Kitab Sezaman: Simulasi Peradilan Nasab

by Admin
24 September 2023
0

Seseorang di masa lalu, bisa dikatakan benar-benar sosok historis, bila dikonfirmasi oleh sumber sejarah sezaman, atau paling tidak, sumber sejarah...

Read more
Load More
  • All
  • Berita
  • Opini
  • Pustaka
  • Santri
  • Ulama
  • Pesantren

Kitab Sezaman: Simulasi Peradilan Nasab

كتب التاريخ والطبقات لا تذكر نسب با علوي الى القرن التاسع

نسب با علوي نسب باطل لا يعرف في كتب الانساب

Tasawuf Dan Pembebasan

Tabir Keluarga Jadid Mulai Terkuak

Menakar Moral Ilmiah Klan Ba Alawi

Load More

Baca Juga

Menjawab Ludfi Rochman Tentang Terputusnya Nasab Habib

by Admin
9 April 2023
0

Bantahan Terhadap Bantahan Habib Riziq Syihab Tentang Terputusnya Nasab Habib Kepada Rasulullah SAW

by Admin
27 Maret 2023
0

Debat Banten Selesai: Nasab Ba Alawi Tak Tertolong

by Admin
30 Agustus 2023
0

  • Opini
  • Berita
  • Pustaka
  • Ulama
  • Santri
  • Pesantren
Follow Us

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist