• Tentang Kami
    • Pengurus
  • Kontak
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
No Result
View All Result
Home Opini

NU dan Masyarakat Ibarat Santan

NU dipimpin langsung oleh ulama besar pakar hadits, musnid kutub al-sittah, pengasuh pesantren Tebuireng yakni Hadrotusyaikh KH. Hasyim Asy'ari

Hamdan Suhaemi by Hamdan Suhaemi
5 April 2021
in Opini
3 min read
0
0
SHARES
109
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Catatan Masa Lalu

Baca Juga

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

Tadarus Jiwa Dalam Perspektif Filsafat Idealisme

Ketua Komisi Fatwa MUI Banten Himbau Instansi Pemerintah Adakan Acara Di Hotel Dengan Resto Yang Bersertifikat Halal

Meditasi Mina Muzdalifah: Aku Lempar Batu Batu Itu

Riwayat sentimen atas NU dan ulamanya adalah riwayat panjang yang jika kita kembali ke masa lalu, sentimen, benci dan menghina NU tersebut cukup sadis, provokatif dan cenderung agitatif. Tak ada ceritanya peci KH. Idham Chalid tertembus peluru jika bukan bencinya pada NU, untung masih selamat. Peluru itu ditembakkan oleh anggota TII (Tentara Islam Indonesia), kesatuan dari DI (Darul Islam) pimpinan M. Kartosuwiryo, ketika sang Ketum NU tersebut turun dari kreta api dari Surabaya. Dasar kebencian itu tentunya disebabkan Kiai Idham menolak dukungan atas tegaknya Darul Islam.

Lain, Kiai Idham lain pula KH. Saefudin Zuhri yang dibenci habis-habisan oleh elit PKI hanya karena pasang badan membela HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), karena hendak dibubarkan oleh Presiden Soekarno atas hasutan dan liciknya Politik Biro PKI. Padahal KH. Saefudin Zuhri, bukan tokoh HMI bukan pula pendiri HMI, beliau Istiqomah mengembangkan GP Ansor sejak zaman revolusi 1945.

Bahkan KH. Wahab Chasbullah disebut penghianat, penjilat atau oportunis setelah Dekrit 5 Juli 1959 dikeluarkan oleh Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno, dijadikan bulan-bulan oleh tokoh Masyumi karena Kiai Wahab dan NU memilih bergabung dalam koalisi Nasakom (Nasionalis Agamis Komunis), padahal KH. Wahab Chasbullah dan KH. Idham Chalid berdebat dengan Aidit dan elit PKI untuk mempertahankan dan membela Masyumi, sebelum Masyumi dibubarkan.

Era 1960-an era dimana PKI sangat powerfull atas negara. Strategi PKI dalam upaya menuju kudeta hampir sempurna. Tak kurang kiai – kiai NU baik yang ada di pemerintahan maupun di DPR GR, terutama sekali KH. Subhan ZE terus diburu, dimatikan langkahnya, diadudomba. Korban kiai-kiai NU, dan Kader Ansor banyak yang gugur akibat kesadisan PKI. Meski demikian dengan konsistensi KH. Idham Chalid dalam menahkodai NU diramu secara cerdas, lentur, cemerlang dan heroik akhirnya NU dan Banom-nya dapat menumpas dan memberangus PKI dan underbouw-nya hingga ke akar-akarnya, bersama RPKAD dibawah Kolonel Sarwo Eddhie Wibowo.

Masuk era Orde Baru, nasib NU seperti jasad berjalan tapi tanpa kepala. Padahal NU punya jasa besar atas pemberantasan PKI dan antek-anteknya, namun Jenderal Soeharto lebih memilih mengamputasi peran NU relasinya dengan negara selama hampir 32 tahun, itu karena Jenderal Soeharto benci kepada Subhan ZE sebagai rival dalam suksesi kepemimpinan nasional pasca Presiden Soekarno.

Kekuatan NU

NU, didirikan oleh kaum ulama hasil restu dari Syaikhona Kholil Bangkalan Madura, dan restu Wali Songo (secara lahiriah memang tiada). Hingga NU dipimpin langsung oleh ulama besar yang pakar hadits, musnid kutub al-sittah, pengasuh pesantren Tebuireng yakni Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari. Kekuatan NU adalah spiritualitas agama dan tradisi sanad ilmu agama. Yang tak pernah bisa dimiliki oleh kelompok atau organisasi manapun.

NU dan Masyarakat

Amaliyah kita, seperti doa qunut di sholat subuh, perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, tahlilan, rajaban, kirim doa, istigosah, selametan, semaan, manaqiban, marhabanan, baca syekh, rebo wekasan, dan ziarah kubur itu semua masyarakat memperaktikan dari dulu hingga sekarang, dan itu adalah amaliyah nahdliyyah (amal ibadah warga Nahdliyyin).

Meskipun, masyarakat tidak mengaku NU apakah aktif di Jam’iyyah NU sebagai pengurus maupun tidak, tetap amaliyah-nya adalah amaliyah yang biasa diajarkan oleh ulama NU, bahkan sudah menjadi tradisi kuat sejak Wali Songo menyebarkan Islam di tanah Jawa secara moderat, santun, hikmah dan halus dibarengi Budi pekerti sufistik, hingga sampai sekarang.

NU dan masyarakat ibarat air santan, hasil perasan kelapa dan air. Tidak mungkin dipisahkan antara air dan ampas kelapa ketika sudah jadi air santan. Itu adalah gambaran tentang NU dan masyarakat Indonesia umumnya.

Jika, ada yang bilang NU jauh dengan masyarakat. Tentunya orang tersebut tidak tahu sejarah, tidak paham NU, tidak ta’dhim pada ulama NU, Bahkan sudah menciderai perasaan para ulama yang ikhlas dan gigih bersama masyarakat, hingga 24 jam hidupnya di tengah masyarakat dan selalu mengayomi masyarakat. Begitu teganya bilang NU jauh dari masyarkat, dan terlalu congkak membandingkan dengan FPI yang sudah dibubarkan itu.

Membandingkan NU dengan ormas lainya ibarat membandingkan sosok ayah dengan anak balita. Jadi jauh sekali, jangankan sama, dekat pun tidak.

Sekali lagi NU itu sudah lama ada di tengah masyarakat, apakah ia sebagai personal dari kiai-kiai NU, maupun secara keorganisasian. NU dan ulamanya rutin menggelar pengajian-pengajian, dzikir bersama, istigosah, dan perayaan hari besar Islam lainnya.

Jadi, tidak benar NU jauh dari masyarkat. Justru NU-lah ormas yang paling dekat dan selalu bersama masyarakat.

Hanya yang dengki pada NU, benci NU, dan memusuhi NU akan binasa dan hancur.

Hati-hati barangkali memang ” Muke Lu ” yang jauh.

Gang Vinus III, 19-1-2021
Wakil Ketua PW GP Ansor Banten
Ketua PW Rijalul Ansor Banten

Tags: NahdliyyinNKRINU dan masyarakatperjuangan ulamaRMI Banten
Next Post

Bentuk Kepedulian Kemenag: Hingga Menyiapkan Beasiswa, BOS, PIP, Dan Sarpras Untuk Pesantren

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paling Banyak Dilihat

Opini

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

by Admin
29 Desember 2022
0

Dari 1723 berkas/bundel arsip Directie der Cultures ini ternyata baru 3 (tiga) berkas yang sudah jelas berkenaan dengan Banten yaitu:...

Read more
Load More
  • All
  • Berita
  • Opini
  • Pustaka
  • Santri
  • Ulama
  • Pesantren

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

Mengkaji Kitab Lawaqihu al-Anwari al-Qudsiyati

PWNU Banten, KH Bunyamin: Kami Siap Sukseskan Porseni NU 2023 Di Kota Solo

Tadarus Jiwa Dalam Perspektif Filsafat Idealisme

RMI PCNU Kab. Serang Peringati Hari Santri Nasional 2022 Dengan Bedah Kitab Dan Ijazah Sanad 19 Kitab

HSN 2022 RMI Kab. Serang Selenggarakan Bedah Kitab Dan Ijazah Kitab Kuning

Load More

Baca Juga

MUI Banten Keluarkan Fatwa Haram Membaca Al-Quran Di Atas Trotoar

by Admin
22 April 2022
0

Sebut Ma’had Al Abqory Terkait HTI, RMI Rekomendasikan Hapus Dari Program PUPR, Kecuali…

by Admin
19 Juli 2021
0

45 Ulama Nusantara Penulis Kitab Kuning Berbahasa Arab Sepanjang Masa

by Admin
27 Februari 2022
2

  • Opini
  • Berita
  • Pustaka
  • Ulama
  • Santri
  • Pesantren
Follow Us

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist