Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang saya hormati para ulama dan para kiayi, wabil khusus Rais syuriah PWNU Banten.
Ketua PWNU Banten, KH. Bunyamin Hafidz
Kepala Kantor kementerian agama provinsi Banten, DR. Nanang Fathurrahman
Ketua RMI PBNU KH. Abdul Ghafar Razin
Gus Syauqi Maruf Amin
Ketua SiMaC, Gus Nurohman
Ketua Hebitren KH. Aly Su’udi
Para anggota DPRD Banten
Ketua panitia Raker RMI PWNU Banten, KH. Ibnu Baliran
Ketua-ketua Lembaga dan Banom PWNU Banten
Sahabat-sahabat pengurus RMI PWNU Banten sekaligus sebagai Para peserta raker pertama RMI PWNU Banten.
Segala puja dan puji kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat-nikmatnya sehingga pada saat ini kita dapat hadir dalam acara seminar dan rapat kerja RMI PWNU Banten.
Shalawat dan salam marilah kita sanjungkan keharibaan baginda Nabi besar Muhammad SAW.
Hadirin yang saya muliakan
Dalam rapat kerja hari ini, RMI PWNU Banten mengangkat tema “Santri Banten Untuk Persatuan Indonesia”.
Indonesia adalah masyarakat majemuk dengan kepulauan yang membentang hampir 5.000 kilometer dari barat ke timur dan terdiri dari lebih dari 17.000 pulau dengan sekitar 6.000 diantaranya adalah pulau yang dihuni. Dengan wilayah yang begitu luas, perbandingan perjalanan ketika mengarungi Kepulauan Indonesia tersebut, menurut Yudi latif, setara dengan perjalanan dari London ke Moskow. Wilayah dengan 270 juta penduduk serta adanya keragaman agama, kepercayaan, budaya, lebih dari 500 kelompok etnis, dan 600 bahasa, disatukan oleh dasar negara yang telah dijadikan ikhtiar para pendiri bangsa yaitu Pancasila.
Kokohnya persatuan dalam kebhinnekaan ini tidak lain karena bangsa ini telah tuntas merumuskan dasar yang dapat mengayomi berbagai perbedaan dan keragaman. Pancasila sebagai ideologi negara telah menjadi bagian penting dari sejarah bangsa ini dalam mengarungi perjalanan sejarah. Seluruh komponen bangsa pun telah mengikat dirinya sebagai bagian integral dari negara bangsa bernama Indonesia.
Namun, akhir-akhir ini kebhinekaan itu patut menjadi perhatian. Ada sebuah gelombang baru yang berupaya mengoyak persatuan bangsa dengan cara mengusik kebhinnekaan bangsa ini. Gelombang itu tidak lahir dari dalam negeri, tetapi ada arus importasi ideologi dari luar yang tidak hanya mengancam kebhinnekaan, tetapi juga dasar bernegara. Infiltrasi ideologi transnasional, begitulah kira-kira sebutannya, telah menjadi tren dari gerakan yang ingin merubah dasar negara yang dibangun dari lapisan heterogenitas dan pluralitas bangsa menuju konsep bernegara yang homogen.
Jika arus separatisme yang tentu masih menjadi momok menakutkan bangsa ini lahir dari proses gerakan dari dalam untuk memisahkan diri, gerakan transnasional ini lebih berbahaya karena ia merasuk dari dalam untuk merubah tatanan berbangsa dan bernegara. Inilah yang disebut oleh Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai musuh dalam selimut. Kelompok inilah yang sengaja memanfaatkan sistem demokrasi dan kebebasan berpendapat tetapi lamban laun menikam sistem demokrasi dan menegakkan sistem baru. Kelompok ini telah lama menghirup udara kebebasan, keadilan dan kesetaraan di bawah payung dasar negara Pancasila, tetapi lambat laun ingin menggulingkan ideologi negara. Anehnya, negara ini terlalu bersikap permisif dari pola dan modus gerakan mereka yang telah nyata mengancam keutuhan dan kedaulatan bangsa.
Kelompok dengan corak afiliasi ideologi transnasional tersebut mempunyai ciri dalam bentuk upaya mengubah negara bangsa menjadi negara agama, mengubah ideologi Pancasila menjadi sistem agama versi pandangan mereka, bahkan ingin mengganti NKRI dengan khilafah islamiyah. Jika rajutan agama dan nasionalisme telah selesai diperbincangkan oleh para pendiri bangsa dan para ulama kita, kelompok ini berusaha mengusik kembali dengan mempertanyakaan nasionalisme dan jati diri bangsa. Jika dasar negara yang kokoh telah menjadi bagian penting dalam memayungi kebhinnekaan, kelompok ini ingin meruntuhkan Pancasila dengan dasar tafsir agama yang mereka fahami, yang tentu akan mengoyak persatuan bangsa.
Oleh karena itulah perlunya santri Banten hari ini merevitaslisasi keteguhan akan pentingnya menjaga negara kesatuan republik indonesia yang berdasar pancasila ini, dan memancarkan keteguhan itu kepada setiap elemen bangsa agar tercipta kesefahaman jamiyyah bahwa pancasila adalah ijtihad ulama dan pendiri bangsa yang harus dijaga untuk kesinambungan keharmonisan dan persatuan bangsa indonesia selama-lamanya.
Banyak peneliti berpendapat Islam ala Nahdlatul Ulama yang moderat sangat mendukung akan keberlangsungan keindonesiaan ini. NU sebaga basis Islam Indonesia yang wasathiyah yang akan sulit digempur oleh faham radikal transnasional.
Azumardi Azra misalnya, ia cenderung percaya bahwa Islam wasathiyah di Indonesia terlalu besar untuk dijatuhkan. “Gerakan radikal ini tidak akan bisa merubah muslim Indonesia yang didukung oleh dua organisasi besar muslim. Muslim Indonesia sangat kuat, memiliki basis di lebih 30 ribu pesantren dan 28 ribu di antaranya dikelola kyai NU. Bagaimana mereka akan mengubah ini menjadi pesantren yang radikal. Apakah itu mungkin? Bagi saya itu tidak mungkin,” demikian menurut Azra.
Maka hari ini, raker RMI PWNU Banten mengambil tema “Santri Banten untuk Persatuan Indonesia” agar santri banten terus mengembangkan faham wasathiyyah sebagai benteng pertahanan dari serangan faham trans nasional yang berusaha memecah belah bangunan persatuan bangsa Indonesia.
Sebagai salah satu langkah strategis untuk upaya itu, dengan melihat realitas kemajuan tehnologi, dimana internet telah menjadi bagian dari hidup manusia di dunia, maka santri juga perlu untuk memahami bahaya propaganda faham transnasional melalui internet, dan bagaimana upaya santri dalam memanfaatkan kemajuan teknologi itu dalam dunia kesantrian, oleh karena itu kami juga mengadakan seminar pada hari ini, dengan tema : “Santri, Cyber War dan Soft literasi”
Demikian yang dapat kami sampaikan.
Wmiat.
Wassalamualaikum wr. Wb.
Sambutan ini dibacakan pada pembukaan Raker RMI PWNU Banten yang pertama pada hari Ahad, 20 Juni 2021 di Kantor PWNU Banten, Jl. Raya Jakarta Kemang, Panancangan, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten 42124.