• Tentang Kami
    • Pengurus
  • Kontak
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
No Result
View All Result
Home Hebitren

Sambutan Ketua RMI PWNU Banten Dalam RAKER RMI Banten Yang Ke-1

Banyak peneliti berpendapat Islam ala Nahdlatul Ulama yang moderat sangat mendukung akan keberlangsungan keindonesiaan ini. NU sebaga basis Islam Indonesia yang wasathiyah yang akan sulit digempur oleh faham radikal transnasional.

Admin by Admin
10 Agustus 2021
in Hebitren, Kemitraan, SiMaC
4 min read
0
0
SHARES
230
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yang saya hormati para ulama dan para kiayi, wabil khusus Rais syuriah PWNU Banten.
Ketua PWNU Banten, KH. Bunyamin Hafidz
Kepala Kantor kementerian agama provinsi Banten, DR. Nanang Fathurrahman
Ketua RMI PBNU KH. Abdul Ghafar Razin
Gus Syauqi Maruf Amin
Ketua SiMaC, Gus Nurohman
Ketua Hebitren KH. Aly Su’udi
Para anggota DPRD Banten
Ketua panitia Raker RMI PWNU Banten, KH. Ibnu Baliran
Ketua-ketua Lembaga dan Banom PWNU Banten
Sahabat-sahabat pengurus RMI PWNU Banten sekaligus sebagai Para peserta raker pertama RMI PWNU Banten.

Segala puja dan puji kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat-nikmatnya sehingga pada saat ini kita dapat hadir dalam acara seminar dan rapat kerja RMI PWNU Banten.

Shalawat dan salam marilah kita sanjungkan keharibaan baginda Nabi besar Muhammad SAW.

Hadirin yang saya muliakan

Dalam rapat kerja hari ini, RMI PWNU Banten mengangkat tema “Santri Banten Untuk Persatuan Indonesia”.

Indonesia adalah masyarakat majemuk dengan kepulauan yang membentang hampir 5.000 kilometer dari barat ke timur dan terdiri dari lebih dari 17.000 pulau dengan sekitar 6.000 diantaranya adalah pulau yang dihuni. Dengan wilayah yang begitu luas, perbandingan perjalanan ketika mengarungi Kepulauan Indonesia tersebut, menurut Yudi latif, setara dengan perjalanan dari London ke Moskow. Wilayah dengan 270 juta penduduk serta adanya keragaman agama, kepercayaan, budaya, lebih dari 500 kelompok etnis, dan 600 bahasa, disatukan oleh dasar negara yang telah dijadikan ikhtiar para pendiri bangsa yaitu Pancasila.

Kokohnya persatuan dalam kebhinnekaan ini tidak lain karena bangsa ini telah tuntas merumuskan dasar yang dapat mengayomi berbagai perbedaan dan keragaman. Pancasila sebagai ideologi negara telah menjadi bagian penting dari sejarah bangsa ini dalam mengarungi perjalanan sejarah. Seluruh komponen bangsa pun telah mengikat dirinya sebagai bagian integral dari negara bangsa bernama Indonesia.

Namun, akhir-akhir ini kebhinekaan itu patut menjadi perhatian. Ada sebuah gelombang baru yang berupaya mengoyak persatuan bangsa dengan cara mengusik kebhinnekaan bangsa ini. Gelombang itu tidak lahir dari dalam negeri, tetapi ada arus importasi ideologi dari luar yang tidak hanya mengancam kebhinnekaan, tetapi juga dasar bernegara. Infiltrasi ideologi transnasional, begitulah kira-kira sebutannya, telah menjadi tren dari gerakan yang ingin merubah dasar negara yang dibangun dari lapisan heterogenitas dan pluralitas bangsa menuju konsep bernegara yang homogen.

Jika arus separatisme yang tentu masih menjadi momok menakutkan bangsa ini lahir dari proses gerakan dari dalam untuk memisahkan diri, gerakan transnasional ini lebih berbahaya karena ia merasuk dari dalam untuk merubah tatanan berbangsa dan bernegara. Inilah yang disebut oleh Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai musuh dalam selimut. Kelompok inilah yang sengaja memanfaatkan sistem demokrasi dan kebebasan berpendapat tetapi lamban laun menikam sistem demokrasi dan menegakkan sistem baru. Kelompok ini telah lama menghirup udara kebebasan, keadilan dan kesetaraan di bawah payung dasar negara Pancasila, tetapi lambat laun ingin menggulingkan ideologi negara. Anehnya, negara ini terlalu bersikap permisif dari pola dan modus gerakan mereka yang telah nyata mengancam keutuhan dan kedaulatan bangsa.

Baca Juga

Tentang HEBITREN, Gus Syauqi Ma’ruf Amin: Saya Mendukung Banget

RMI Dan HEBITREN Banten Daulat Profesional Pimpin Koperasi Sekunder Pesantren

RMI Banten, Hebitren dan SiMaC MoU Kerjasama Pemberdayaan Ekonomi Pesantren

Kelompok dengan corak afiliasi ideologi transnasional tersebut mempunyai ciri dalam bentuk upaya mengubah negara bangsa menjadi negara agama, mengubah ideologi Pancasila menjadi sistem agama versi pandangan mereka, bahkan ingin mengganti NKRI dengan khilafah islamiyah. Jika rajutan agama dan nasionalisme telah selesai diperbincangkan oleh para pendiri bangsa dan para ulama kita, kelompok ini berusaha mengusik kembali dengan mempertanyakaan nasionalisme dan jati diri bangsa. Jika dasar negara yang kokoh telah menjadi bagian penting dalam memayungi kebhinnekaan, kelompok ini ingin meruntuhkan Pancasila dengan dasar tafsir agama yang mereka fahami, yang tentu akan mengoyak persatuan bangsa.

Oleh karena itulah perlunya santri Banten hari ini merevitaslisasi keteguhan akan pentingnya menjaga negara kesatuan republik indonesia yang berdasar pancasila ini, dan memancarkan keteguhan itu kepada setiap elemen bangsa agar tercipta kesefahaman jamiyyah bahwa pancasila adalah ijtihad ulama dan pendiri bangsa yang harus dijaga untuk kesinambungan keharmonisan dan persatuan bangsa indonesia selama-lamanya.

Banyak peneliti berpendapat Islam ala Nahdlatul Ulama yang moderat sangat mendukung akan keberlangsungan keindonesiaan ini. NU sebaga basis Islam Indonesia yang wasathiyah yang akan sulit digempur oleh faham radikal transnasional.

Azumardi Azra misalnya, ia cenderung percaya bahwa Islam wasathiyah di Indonesia terlalu besar untuk dijatuhkan. “Gerakan radikal ini tidak akan bisa merubah muslim Indonesia yang didukung oleh dua organisasi besar muslim. Muslim Indonesia sangat kuat, memiliki basis di lebih 30 ribu pesantren dan 28 ribu di antaranya dikelola kyai NU. Bagaimana mereka akan mengubah ini menjadi pesantren yang radikal. Apakah itu mungkin? Bagi saya itu tidak mungkin,” demikian menurut Azra.

Maka hari ini, raker RMI PWNU Banten mengambil tema “Santri Banten untuk Persatuan Indonesia” agar santri banten terus mengembangkan faham wasathiyyah sebagai benteng pertahanan dari serangan faham trans nasional yang berusaha memecah belah bangunan persatuan bangsa Indonesia.

Sebagai salah satu langkah strategis untuk upaya itu, dengan melihat realitas kemajuan tehnologi, dimana internet telah menjadi bagian dari hidup manusia di dunia, maka santri juga perlu untuk memahami bahaya propaganda faham transnasional melalui internet, dan bagaimana upaya santri dalam memanfaatkan kemajuan teknologi itu dalam dunia kesantrian, oleh karena itu kami juga mengadakan seminar pada hari ini, dengan tema : “Santri, Cyber War dan Soft literasi”

Demikian yang dapat kami sampaikan.

Wmiat.
Wassalamualaikum wr. Wb.

Sambutan ini dibacakan pada pembukaan Raker RMI PWNU Banten yang pertama pada hari Ahad, 20 Juni 2021 di Kantor PWNU Banten, Jl. Raya Jakarta Kemang, Panancangan, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten 42124.

Tags: ekonomi pesantrenHebitrenHebitren BantenHolding Ekonomi Bisnis PesantrenKH. Aly Su'udiKoperasi Pesantren Banten BersatuKPBBMoURMI BantenSiMaC
Next Post

Menggelorakan Kembali Keadaban Pesantren Banten

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paling Banyak Dilihat

Opini

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

by Admin
29 Desember 2022
0

Dari 1723 berkas/bundel arsip Directie der Cultures ini ternyata baru 3 (tiga) berkas yang sudah jelas berkenaan dengan Banten yaitu:...

Read more
Load More
  • All
  • Berita
  • Opini
  • Pustaka
  • Santri
  • Ulama
  • Pesantren

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

Mengkaji Kitab Lawaqihu al-Anwari al-Qudsiyati

PWNU Banten, KH Bunyamin: Kami Siap Sukseskan Porseni NU 2023 Di Kota Solo

Tadarus Jiwa Dalam Perspektif Filsafat Idealisme

RMI PCNU Kab. Serang Peringati Hari Santri Nasional 2022 Dengan Bedah Kitab Dan Ijazah Sanad 19 Kitab

HSN 2022 RMI Kab. Serang Selenggarakan Bedah Kitab Dan Ijazah Kitab Kuning

Load More

Baca Juga

MUI Banten Keluarkan Fatwa Haram Membaca Al-Quran Di Atas Trotoar

by Admin
22 April 2022
0

45 Ulama Nusantara Penulis Kitab Kuning Berbahasa Arab Sepanjang Masa

by Admin
27 Februari 2022
2

Sebut Ma’had Al Abqory Terkait HTI, RMI Rekomendasikan Hapus Dari Program PUPR, Kecuali…

by Admin
19 Juli 2021
0

  • Opini
  • Berita
  • Pustaka
  • Ulama
  • Santri
  • Pesantren
Follow Us

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist