• Tentang Kami
    • Pengurus
  • Kontak
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
No Result
View All Result
Home Opini

Adab Terhadap Al-Quran

Pada tulisan ini saya fokus membahas adab dan tata aturan memuliakan al-Quran, sebagai wahyu Allah, ia pun adalah pedoman umat Islam, juga sebagai sumber hukum yang utama baik bersyari'at, bertarikat, dan berhakikat. Al-Quran juga dikenal sebagi petunjuk umat manusia (hudan li al-naasi). Dalam kitabnya Al-Tibyanu fi Adabi Hamalati Al-Qur’ani, Imam Nawawi telah mengarahkan kepada kita bahwa

Admin by Admin
20 Januari 2022
in Opini
3 min read
0
0
SHARES
64
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Al-Quran yang kita pahami hingga sekarang adalah kumpulan wahyu (firman) Allah kapada Nabi Muhammad SAW, atau kita ketahui adalah kalam Allah yang qodim (dahulu), dan sejatinya dimaknai sebagai kalamu al nafsi yang tidak berhuruf, tidak bersuara, juga tidak tertulis adanya kalam bersamaan adanya Allah SWT, dzat muthlaq yang tidak ada yang mengawalinya (ا اول له ) juga tidak ada yang lebih akhir darinya (ا اخير له ), tidak pula ada yang melahirkan, tegas apa yang sudah digariskan pada salah satu ayat di surat al-Ikhlash “lam yalid wa lam yulad“.

Baca Juga

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

Tadarus Jiwa Dalam Perspektif Filsafat Idealisme

Ketua Komisi Fatwa MUI Banten Himbau Instansi Pemerintah Adakan Acara Di Hotel Dengan Resto Yang Bersertifikat Halal

Meditasi Mina Muzdalifah: Aku Lempar Batu Batu Itu

Al-Quran sebagai wahyu Allah SWT mulai diturunkan atau diwahyukan untuk pertama kalinya kepada Nabi SAW yaitu surat Al Alaq ayat 1-5 hingga kemudian diturunkan secara berangsur angusr sampai memakan waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, malaikat Jibril Alaihi Salam sebagai yang mengemban tugas menyampaikan wahyu Allah tersebut secara berkesinambungan menyampaikan itu kepada Nabi SAW dalam situasi apapun sesuai petunjuk Allah SWT. Dalam kaitan ini pula dikatakan bahwa Al Quran secara keseluruhan ayat sebenarnya sudah masuk di dada Nabi SAW, meskpiun di kemudian secara berangsur ayat demi ayat wahyu Allah tersebut diturunkan.

Pada tulisan ini saya fokus membahas adab dan tata aturan memuliakan al-Quran, sebagai wahyu Allah, ia pun adalah pedoman umat Islam, juga sebagai sumber hukum yang utama baik bersyari’at, bertarikat, dan berhakikat.

Al-Quran juga dikenal sebagi petunjuk umat manusia (hudan li al-naasi). Dalam kitabnya Al-Tibyanu fi Adabi Hamalati Al-Qur’ani, Imam Nawawi telah mengarahkan kepada kita bahwa :

تحرم المسافرة بالمصحف الى ارض العدوى اذا خيف وقوعه في ايدهم

Artinya: “diharamkan mengadakan perjalanan membawa mushaf al-Quran ke wilayah musuh karena ditakutkan jatuh di tangan mereka. Apalagi haram memperjualbelikan mushaf al-Quran dengan kaum kafir meskipun adalah kafir dzimmy (non muslim yang dilindungi)”.

Kemudian Imam Nawawi juga telah memberikan peringatakan yang tegas jangan sekali kali bagi yang berhadas, perempuan yang sedang haid, nifas dan laki-laki atau perempuan dalam kondisi junub menyentuh atau membawa mushaf al Quran, dan menulis memaknai ayat al-Quran.

يحرم على المحدث مس المصحف و حمله

Telah mulianya al-Quran hingga diatur dengan cara dan adabnya, baik menulis, membacanya, hingga membawanya. Karena Allah SWT telah menjamin al-Quran dengan firmannya “inna nahnu nazzalna al dzikro wa inna lahu lahafidhuun“.

Jika saja Allah SWT telah memelihara dan melindungi al-Quran apatah lagi kita sebagai muslim tentunya kita pun perlu punya adab terhadap al-Quran sebagai pedoman hidup, sebagai sumber hukum, sebagai petunjuk, sebagai obat jiwa, dan lain sebagianya dengan cara dan adab yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Lebih lanjut Imam Nawawi telah mmeberikan arahan kepada para pengajar al-Quran dan orang tua yang punya anak yang tengah diajarkan membaca al-Quran seyogianya anak-anak tersebut ada dalam kondisi suci (thaharah).

Menurut Imam al- Syi’bi , terkena hukum makruh bagi yang membaca al-Quran ketika dalam posisi dan tempat seperti “al-hammamat, al-husyusyu, buyutu al-rohyi“ (tempat mandi, tempat kotoran) dan diharamkan membaca al-Quran dalam tempat yang terkena najis atau tempat najis. Bahkan anjuran yang perlu diperhatikan, terkena hukum makruh apabila membaca al-Quran ada di posisi tengah jalan, dimana banyak manusia melewati jalan tersebut. Mushaf al-Quran yang sejatinya dibawa dengan cara diangkat, atau didekap di dada, atau disanjung hingga ke atasa kepala. Satu adab untuk memuliakan al-Quran dan itu merupakan anjuran yang diajarkan oleh Islam.

Bagi yang membaca (qori) al-Quran dianjurkan untuk selalu dalam posisi menghadap kiblat sesuai hadits Nabi SAW.

خير المجالس ما استقبل به القبلة

Artinya: “lebih bagus majelis itu menghadap kiblat dengan keadaan yang khusyu’, tenang, dan membaca al-Quran yang tartil (jelas dan fasihat)”.

Oleh: Kiai Hamdan Suhaemi
Editor: Kang Diens

Next Post

Sinergi RMI PCNU Kab. Serang Dengan Pemda Dan Kemenag

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paling Banyak Dilihat

Opini

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

by Admin
29 Desember 2022
0

Dari 1723 berkas/bundel arsip Directie der Cultures ini ternyata baru 3 (tiga) berkas yang sudah jelas berkenaan dengan Banten yaitu:...

Read more
Load More
  • All
  • Berita
  • Opini
  • Pustaka
  • Santri
  • Ulama
  • Pesantren

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

Mengkaji Kitab Lawaqihu al-Anwari al-Qudsiyati

PWNU Banten, KH Bunyamin: Kami Siap Sukseskan Porseni NU 2023 Di Kota Solo

Tadarus Jiwa Dalam Perspektif Filsafat Idealisme

RMI PCNU Kab. Serang Peringati Hari Santri Nasional 2022 Dengan Bedah Kitab Dan Ijazah Sanad 19 Kitab

HSN 2022 RMI Kab. Serang Selenggarakan Bedah Kitab Dan Ijazah Kitab Kuning

Load More

Baca Juga

MUI Banten Keluarkan Fatwa Haram Membaca Al-Quran Di Atas Trotoar

by Admin
22 April 2022
0

Sebut Ma’had Al Abqory Terkait HTI, RMI Rekomendasikan Hapus Dari Program PUPR, Kecuali…

by Admin
19 Juli 2021
0

45 Ulama Nusantara Penulis Kitab Kuning Berbahasa Arab Sepanjang Masa

by Admin
27 Februari 2022
2

  • Opini
  • Berita
  • Pustaka
  • Ulama
  • Santri
  • Pesantren
Follow Us

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist