• Tentang Kami
    • Pengurus
  • Kontak
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
No Result
View All Result
Home Opini

Agama Hanya Dilihat Dari Selangkangan

Gerakan poligami menjadi sporadis dikalangan para hijrais bahkan yang menjadi korban adalah para artis yang baru saja belajar agama dengan guru yang yang sama sekali tak bersanad serta hanya mengandalkan popularitas. Yang lebih mengerikan dengan tanpa urat malu menyuruh istri mereka mencarikan wanita selir untuk dijadikan istri untuk di poligami. Dan lebih parah lagi sang istri dengan bangganya menyampaikan poligami ke publik, bahkan menjadi saksi di pelaminan suami.

Admin by Admin
28 Oktober 2021
in Opini
3 min read
0
0
SHARES
184
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Lutfi Abdul Ghani (Lengkong Kiyai)

Baca Juga

Ba Alawi, Situs Makam Dan Kesaksian Nasab

Nasib Tragis Pendukung Kiai Imaduddin (Jawaban Untuk KRT. Faqih Wirahadiningrat)

Nasib Tragis Ba Alawi Di Nusantara Dan Pemetaan Para Pendukungnya (Termasuk Gus Rumail Abas)

Tasawuf Dan Pembebasan

“Jika Ingin Menguasai Orang Bodoh, Bungkus yang Batil dengan Agama”

Ibnu Rusyd

Boleh boleh saja berpoligami dan orang terdahulu banyak melakukannya dan itu tidak ada larangan jika sudah memenuhi syarat dan hal yang menafikan efektivitas pernikahan. Tapi jangan “kemrungsung” kampanye disana-sini beratus bahwa beribu meme poligami dari proyek undangan halaqah seminar pelatihan yang berbau bisnis dan komoditas keuntungan yang dimanfaatkan segelintir pegiat sunnah dan pengagum hijrah plus khilafah.

Dalam perkumpulan itu yang dibahas tidak ada yang lain kecuali melegalkan nafsu birahi mengatasnamakan poligami agar lebih syar’i. Bahasan agamanya hanya berkutat seks dan libido dengan menggaungkan poligami atas nama Nabi. Melabeli serta menjustifikasi para perempuan dan para istrinya dengan label keimanan jika mau dimadu, lalu bersukacita memilih selir yang menjadi pemuas hasratnya. Dengan memilih ayat agama sesuai dengan narasi argumentasi.

Mulai kapan agama yang begitu besar dikerdilkan, agama yang begitu luas diciutkan seperti liang tikus yang diisi dengan doktrinasi hanya mengagumi “selangkangan”? Mulai kapan agama yang begitu kaya khazanah keilmuan pembahasannya hanya dibatasi dengan khayalan-khayalan tentang wanita sebagai pilihan primer yang tidak bisa dikalahkan? sampai kapan dan menafikan hal-hal lain yang bersifat keimanan ibadah dan ketaatan kepada Tuhannya?.

Gerakan poligami menjadi sporadis dikalangan para hijrais bahkan yang menjadi korban adalah para artis yang baru saja belajar agama dengan guru yang yang sama sekali tak bersanad serta hanya mengandalkan popularitas. Yang lebih mengerikan dengan tanpa urat malu menyuruh istri mereka mencarikan wanita selir untuk dijadikan istri untuk di poligami. Dan lebih parah lagi sang istri dengan bangganya menyampaikan poligami ke publik, bahkan menjadi saksi di pelaminan suami.

Sungguh memilukan dan tak pantas untuk dilogikakan. Padahal sebenarnya sang istri hanya dengan tersenyum dibibir luarnya. Jika benar ia adalah manusia perempuan yang sejati, hatinya teriris sakit dan terluka begitu dalam memandang suaminya bermadu dengan pasangan selain dirinya didepan matanya. Namun karena hatinya telah dirasuki dan diracuni oleh pujian sang suami atas nama istri shalihah yang bisa dimadu kapan saja, maka sang istri akan merelakan apa saja asal dianggap sunnah dan mentaati suaminya.

Para suami pengagum poligami kalangan hijrais yang telah berhasil melunakkan sang istri dengan bangganya memamerkannya didepan publik sepertinya telah lolos dalam melaksanakan sunnahnya. Dengan bangganya sepertinya sudah mampu mesalehahkan istrinya. Padahal ia telah melamparkan istrinya ke jurang kegundahan dan penderitaan yang terpendam dalam hatinya disertai luka yang tak mungkin diucapkanya. Dan bahkan suatu ketika menjadi prahara rumah tangga yang tak pernah dihentikannya.

Jika memandang poligami dari cara Rasulullah, maka akan berbalik seratus sembilan puluh derajat. Beliau bukan karena nafsu beliau murni atas perintah Tuhan dan menolong agamanya serta memberi kasih sayang para yatimnya. Namun saat ini fenomena telah berubah. Mereka yang mengatasnamakan agama dalam berpoligami menjadi segalanya. Bahkan menjadikan wanita-wanita sebagai budaknya dan bersembunyi disela ayat suci Tuhan dan hadits mulia Nabinya. Bahkan menjadikan poligami sebagai syarat keimanan. Hanya karena selangkangan memporakporandakan tafsir agamanya.

Lima sepuluh tahun yang akan datang akan muncul legalitas prostitusi atas nama agama dan saat itulah mereka telah menghancurkan agamanya, naudzubillahi min dzalik.

Wallahu a’lam bishawab

Next Post

Demokrasi, Kita dan Hegemoni Partai Politik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paling Banyak Dilihat

KH Imaduddin al Bantani

Ba Alawi, Situs Makam Dan Kesaksian Nasab

by Admin
29 September 2023
0

Untuk membela nasab Ba Alawi, para habib dan pendukungnya rela terbang ke Yaman. Lalu di sana mereka membuat video di...

Read more
Load More
  • All
  • Berita
  • Opini
  • Pustaka
  • Santri
  • Ulama
  • Pesantren

Ba Alawi, Situs Makam Dan Kesaksian Nasab

Nasib Tragis Pendukung Kiai Imaduddin (Jawaban Untuk KRT. Faqih Wirahadiningrat)

Nasib Tragis Ba Alawi Di Nusantara Dan Pemetaan Para Pendukungnya (Termasuk Gus Rumail Abas)

Mencari Kitab Suci Ke Barat: Antara Integritas Dan Solidaritas

Kitab Sezaman: Simulasi Peradilan Nasab

كتب التاريخ والطبقات لا تذكر نسب با علوي الى القرن التاسع

Load More

Baca Juga

Menjawab Ludfi Rochman Tentang Terputusnya Nasab Habib

by Admin
9 April 2023
0

Bantahan Terhadap Bantahan Habib Riziq Syihab Tentang Terputusnya Nasab Habib Kepada Rasulullah SAW

by Admin
27 Maret 2023
0

Debat Banten Selesai: Nasab Ba Alawi Tak Tertolong

by Admin
30 Agustus 2023
0

  • Opini
  • Berita
  • Pustaka
  • Ulama
  • Santri
  • Pesantren
Follow Us

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist