Oleh : Hamdan Suhaemi
Menyimak ceramahnya Rois ‘Am PBNU KH. Miftahul Akhyar pada gelaran Halaqoh Ulama Sumatera Utara di Asrama Haji Medan 29-31 Agustus 2023 begitu istimewa dan komprehensif. Kita serasa disuguhi banyak “daging ” yang renyah dimakan, karena isi ceramahnya beliau begitu detil, jernih, dan bernas.
Ada diksi-diksi yang diutarakan Mbah Akhyar yaitu ” sejarah menentukan nasib kita, dan bagaimana sejarah menentukan kedudukan kita, sejarah juga menentukan wibawa dan kemuliaan kita”. Ini ucapan yang sangat inspiratif dan sarat akan motivasi, sungguh luar biasa. Mbah Akhyar sangat cakap mengatur ritme public speaking-nya dengan menyodorkan contoh-contoh konkrit dari apa yang dijelaskan. Beliau mengutip maqalah yang masyhur.
من لا تاريخ له، لا حاضر ولا مستقبل له
Artinya: “Siapa yang tidak kenal sejarahnya maka tidak mengenali eksistensinya dan tidak akan memiliki masa depannya”.
Bahwa NU menurut Rois Am PBNU KH Miftahul Akhyar adalah organisasi yang tersistem, yaitu munadhom. Dengan tersistem inilah NU tidak lagi parsial dalam menentukan pilihan politiknya, sebab NU adalah organisasi yang mewadahi umat Islam yang bermazhab Ahli Sunnah wal Jama’ah, sebagai wadah besar yang tidak lagi mengambil posisi eksklusif. Tetapi juga NU menghormati hak politik masing-masing warganya, karena itu adalah wilayah personal.
Dalam Halaqoh Ulama yang digelar PWNU Sumatera Utara tersebut, Mbah Akhyar menjelaskan perlunya sikap tabayyun bagi orang NU agar tidak termakan hoax, dan tidak jadi korban hoax. Tabayun atau meminta penjelasan dan kewaspadaan atas kabar dari manapun, sudah jadi keharusan. Sejak era Nabi S.a.w perilaku dan ucapan hoax itu pernah terjadi saat perang Uhud dan peristiwa lainnya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu (Qs. al-Hujarat, 49:6).
Kemudian di dalam kita ber-NU yang ditekankan adalah sami’na wa atho’na, dan Mbah Rois Am ini menandaskan bagaimana prinsip tersebut menjadi pegangan kuat dalam berorganisasi. Karena NU adalah organisasi yang tersistem itulah maka harus kuat dalam prinsip sami’na wa atho’na. Sebagaimana ketaatan pada pemimpin, maka dipahami pula ketaatan atas Ulil Amri itu adalah para ulama yang kini berkumpul dalam wadah NU.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (Q.S An-nisa : 59).
Beberapa isi ceramah Rois ‘Am PBNU KH Miftahul Akhyar di atas, tentu kita sebagai warga NU sangat mengapresiasinya dan kita lebih ingin mengatakan bahwa itu termasuk catatan Istimewa dari seorang Rois ‘Am PBNU yang alim dan ‘allamah.
Pemaparan yang lugas, bernas dan detil tersebut mengantarkan pemahaman dan kesadaran kita Nahdliyyin agar bisa maju agar tidak tertinggal oleh yang lain, kesadaran dari efek ceramahnya Mbah Yai tersebut memicu semangat ber-NU yang energinya bisa totalitas. Bagi saya pribadi ceramahnya Rois Am PBNU KH Miftahul Akhyar di Halaqoh Ulama Sumatera Utara tersebut adalah catatan istimewa. Kita pun kagum dan tadhim atas keluasan ilmu dan luhurnya adab beliau, hingga menjadi panutan kita khususnya warga NU umumnya umat Islam Indonesia.
Malandang, 8 Oktober 2023
RESIKO PERNIKAHAN SEDARAH DARI KLAN HABIB BA’ALWI DITINJAU DARI SISI GENETIKA
"Saya seorang Muslim dan agama saya membuat saya menentang segala bentuk rasisme. Itu membuat saya tidak menilai pria mana pun...
Read more