Dengan terpilihnya Gus Yahya banyak tokoh yang mengharapkan kiprah Nahdlatul Ulama (NU) di dunia internasional akan semakin gemilang, tentu kiprah yang dimaksud adalah terkait kiprah yang selaras dengan nilai-nilai luhur yang selama ini diusung NU yaitu moderasi beragama, toleransi, perdamaian dan mustika Islam Nusantara, selain tentu ajaran aswaja.
Ada beberapa langkah teknis yang bisa dilakukan PBNU untuk tercapainya internasionalisasi ajaran Aswaja NU:
Meningkatkan Peran Lembaga Ta’lif Wa Nasyr NU
Lembaga Ta’lif wa al Nasyr NU (LTN-NU, lembaga penulisan dan penerbitan NU) pada masa Gus Yahya ini harus mendapatkan perhatian khusus dan serius. Peningkatan peran LTN yang dimaksud bisa dilakukan dengan dua hal; pertama mendorong dan menggairahkan para ulama NU untuk menulis kitab berbahasa Arab. Dengan kitab berbahasa Arab yang ditulis ulama NU tentu menjadikan nilai-nilai NU dikenal oleh dunia Internasional dimana bahasa epistimologi Islam di dunia Internasional adalah Bahasa Arab.
Dorongan dan penggairahan kepada ulama NU untuk menulis kitab diejawantahkan dengan menyiapkan mesin cetak sendiri, membentuk lembaga penerbitan, pengurusan ISBN, tim pentashih kitab sebelum dicetak, menyiapkan pembiayaan untuk itu dan jaringan distributor.
Yang kedua adalah dengan memburu, mencari dan menyusuri naskah-naskah ulama nusantara yang belum pernah dicetak atau sudah dicetak namun sudah langka. Langkah perburuan naskah-naskah ulama nusantara sudah mulai dilakukan oleh sekumpulan ulama muda NU yang tergabung dalam Nahdlatut Turats (NT), tentu untuk kerja besar ini LTN tinggal mendorong NT untuk meneruskan mujahadah ilmiyah ini dan kemudian menyiapkan ekosistemnya.
Menyemarakkan Media Sosial Dengan Konten Ajaran NU Berbahasa Arab Dan Inggris
Selain mendorong ulama NU untuk menulis kitab berbahasa Arab, media sosial harus disemarakan dengan konten-konten ajaran NU yang berbahasa Arab dan Inggris, terutama di youtube, agar dunia internasional dapat dengan mudah mengakses ajaran ajaran NU.
NU sangat kaya dengan ulama dan generasi muda yang cerdas dan linuwih dalam ilmu keislaman, PBNU sudah waktunya mempunyai perhatiam khusus bagaimana agar mutiara-mutiara hikmah ulama kita hari ini dapat lestari dan difahami generasi NU ke depan. Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq, wallahu a’lam bish shawwab.
Ditulis oleh: KH. Imaduddin Utsman, M.A.
(Pengarang Kitab Al-Fikrah Al-Nahdliyyah – Wakil Katib PWNU Banten – Ketua RMI Banten)
Editor: Kang Diens