• Tentang Kami
    • Pengurus
  • Kontak
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
No Result
View All Result
Home Pesantren

KH. Zulfa Mustofa, Penerus Tradisi Menulis Syekh Nawawi al-Bantani

Baru-baru ini, muncul KH. Zulfa Mustofa dengan dua kitabnya yaitu kitab al-fatwa wa Ma La Yanbaghi Li al-Mutafaqqih Jahluhu dan yang kedua kitab Diqqat al Qonnas fi Fahmi Kalam al Imam al-Syafi’i

Admin by Admin
11 Oktober 2021
in Pesantren, Ulama
3 min read
0
0
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Banten merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan Islam di Nusantara. Setiap masa selalu melahirkan para ulama yang alim dalam bidangnya, bahkan bahkan menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi umat Islam.

Baca Juga

PWNU Banten, KH Bunyamin: Kami Siap Sukseskan Porseni NU 2023 Di Kota Solo

RMI PCNU Kab. Serang Peringati Hari Santri Nasional 2022 Dengan Bedah Kitab Dan Ijazah Sanad 19 Kitab

HSN 2022 RMI Kab. Serang Selenggarakan Bedah Kitab Dan Ijazah Kitab Kuning

Tokoh Nahdlatul Ulama Dari Kresek Tangerang Banten

Sejak masa Kesultanan Banten, telah bermunculan ulama-ulama yang telah menuangkan ilmu dan pemikirannya dalam bentuk kitab. Seperti Syaikh Abdullah bin Abdul Qahhar al-Bantani yang karya-karyanya telah menjadi kajian para akademisi diantaranya kitab Masyahid al-Nasik fi Maqomat al-Salik, Syekh Abdusyukur al-Bantani yang terkenal sampai ke Maranao filipina, Syekh Nawawi Mandaya al-Bantani pengarang kitab Murad al-Awamil dan Kitab Murad al Ajurumiyah dan tentunya Syekh Nawawi al-Bantani yang karya-karyanya mewarnai ilmu pengetahuan dunia dari abad 20 hingga abad 21.

Setelah kemerdekaan Indonesia, ulama-ulama Banten juga terus bermunculan dengan berbagai karyanya, seperti Syekh Tubagus Muhammad Bakri pengarang kitab Fawaidul-Mubtadi, kelahiran Pandeglang yang kemudian tinggal di Purwakarta. Selain itu ada nama Syekh Syanwani bin Abdul Aziz Tirtayasa yang mengarang kitab nadzam-nadzam bahar rajaz dalam fan ilmu fikih, ilmu tauhid dan ilmu nahwu. Kemudian ada Syekh Mufti Asnawi Cakung yang mengarang kitab Amtsilat al-I’rab.Juga Syekh Humaid Tanara yang menulis Syarah al-fiyah Ibnu malik.

Generasi dibawah para ulama yang telah disebutkan, muncul nama KH. Imaduddin Utsman al Bantani yang banyak menulis kitab Bahasa Arab dalam berbagai fan ilmu seperti Kitab Nihayat al-Maqsud yang mensyarahi kitab Nadzam Maqsud yang sangat terkenal dalam ilmu Sharaf; Kitab al-Syarah al-Maimun yang mensyarahi kitab al-Jauhar al-Maknun yaitu Nadzam dalam Ilmu Balaghah; Kitab Talkhis al Hushul yang mensyarahi kitab nadzam Waraqat dalam masalah usulfikih yang bernama Tashil al Thuruqat fi al Ushul; kitab al-Fikrah al-Nahdliyyah yang mendapat banyak apresiasi warga Nahdliyyin; serta masih banyak lagi kitab syarah lainnya.

Dan baru-baru ini, muncul KH. Zulfa Mustofa dengan dua kitabnya yaitu kitab al-fatwa wa Ma La Yanbaghi Li al-Mutafaqqih Jahluhu dan yang kedua kitab Diqqat al Qonnas fi Fahmi Kalam al Imam al-Syafi’i. kitab yang pertama terdiri dari empat bab; bab yang pertama membahas tentang masalah-masalah fatwa dan hal yang berkaitan dengannya seperti kedudukan fatwa, mufti, tantangan-tantangan fatwa dan sebagainya termasuk bagian-bagian ijtihad.

Bab yang kedua dari buku karya KH. Zulfa Musthofa yang berjudul al-Fatwa ini menerangkan tentang sumber-sumber pengambilan sebuah fatwa, didalamnya diterangkan berbagai macam sumber yang disepakati dan yang tidak disepakati; bab yang ketiga menjelaskan tentang metodologi-metodologi fatwa yang dilakukan oleh para mujtahid, diantaranya tentang hubungan antara ijtihad dan istinbath; pengakomodiran maqashid al-syari’ah dalam istinbath; peran ‘aqal dalam ijtihad dan interaksinya dengan nash dan memahami maqashid; dan diterangkan pula tentang metodologi bahtsul masa’il dikalangan Nahdlatul Ulama, metodologi tarjih Muhammadiyah, dan metodologi fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI).

Sedangkan bab yang terakhir menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang digunakan ulama Indonesia dalam menghadapi dalil-dalil kontradiktif dan bagaimana sikap mereka menghadapi perbedaan-perbedaan ulama dalam fikih.Kitab yang tebalnya mencapai 325 halaman ini disajikan oleh ulama muda Banten ini dengan bahasa yang memadukan antara bahasa Arab Klasik dan Bahasa Arab Modern.

Kitab yang kedua yang KH. Zulfa Musthofa tulis adalah kitab Diqqat al Qonnash fi fahmi Kalam al-Imam al-syafi’i, kitab ini menerangkan tentang bagaimana hukum hanya bisa digali dari dua sumber yaitu nash dan haml ala al-nash, metode pertama dilakukan ketika suatu kejadian hukum ditemukan nash atau dalilnya secara langsung; dan haml ala al-nash yaitu dengan dua metode yaitu istinbath qiyasi dan istinbath maqosihidi.

KH. Zulfa Musthofa dilahirkan di Jakarta 44 tahun yang lalu. Ayahnya KH. Muqarrabin berasal dari Pekalongan, sedangkan ibunya adalah Nyai hajjah Marhumah Latifah berasal dari Kresek 12 kilometer dari Tanara. Ibunda KH. Zulfa merupakan anak Nyai Hajjah Maimunah yang juga ibunda dari ulama terkemuka di Indonesia, KH. Ma’ruf Amin. Berarti KH. Zulfa juga merupakan cucu kemenakan dari Syekh Nawawi al-Bantani. (Admin)

Next Post

Dalailu al-Ihtifali 'Ala Maulidi Rasulillah SAW

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paling Banyak Dilihat

Opini

Tinjauan Filologis Sejarah Sunan Giri Sayyid Maulana Ainul Yaqin, Mursyid Tarekat Syattariyah Abad 15 Masehi

by Admin
1 Februari 2023
0

Saat masih bayi, oleh ibunya dilarung ke laut Blambangan, sebagai aksi penyelamatan dari rencana pembunuhan dari Senopati Blambangan. Hingga ditengah...

Read more
Load More
  • All
  • Berita
  • Opini
  • Pustaka
  • Santri
  • Ulama
  • Pesantren

Tinjauan Filologis Sejarah Sunan Giri Sayyid Maulana Ainul Yaqin, Mursyid Tarekat Syattariyah Abad 15 Masehi

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

Mengkaji Kitab Lawaqihu al-Anwari al-Qudsiyati

PWNU Banten, KH Bunyamin: Kami Siap Sukseskan Porseni NU 2023 Di Kota Solo

Tadarus Jiwa Dalam Perspektif Filsafat Idealisme

RMI PCNU Kab. Serang Peringati Hari Santri Nasional 2022 Dengan Bedah Kitab Dan Ijazah Sanad 19 Kitab

Load More

Baca Juga

MUI Banten Keluarkan Fatwa Haram Membaca Al-Quran Di Atas Trotoar

by Admin
22 April 2022
0

45 Ulama Nusantara Penulis Kitab Kuning Berbahasa Arab Sepanjang Masa

by Admin
27 Februari 2022
2

Sebut Ma’had Al Abqory Terkait HTI, RMI Rekomendasikan Hapus Dari Program PUPR, Kecuali…

by Admin
19 Juli 2021
0

  • Opini
  • Berita
  • Pustaka
  • Ulama
  • Santri
  • Pesantren
Follow Us

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist