Oleh: Kyai Hamdan Suhaemi
Bagi kalangan santri, dzikir, sholawat dan doa sering diwiridkan sesudah sholat fardlu atau setelah sholat sunnah seperti sholat tahajjud, dan sholat hajat. Hal ini sudah dibiasakan santri sejak masuk pesantren. Begitu juga santri sudah biasa ngeriung ( undangan tahlil, haul dan atau muludan ). Disamping santri belajar (ngaji) kitab kuning sesuai displin ilmu agama, baik secara bandongan maupun sorogan kepada kiai atau santri senior yang ditunjuk oleh sang kiai. Deskripsi tersebut rata ditemukan di pesantren yang bercorak salafiyah (klasik).
Namun, santri di pesantren salafiyah ini tidak melulu secara normatif seperti yang terdeskripsian di atas, ada beberapa santri salafiyah yang tidak melulu ngaji (nyoret kitab kuning) semata, tapi ada konsentrasi pada penguatan ilmu batin (kedigdayaan, kesaktian dan asihan). Biasanya santri sehari-hari melakukan puasa mutih (puasa yang meninggalkan makanan yang bernyawa) untuk menguasai hikmah dari hizib yang sudah diijazahkan oleh sang kiai, dalam khazanah tarekat syadziliyah (tarekat yang dibuat pertama oleh Syaikh Abu Hasan Aly al-Syadziliy) ada banyak hizib, disamping induknya adalah bacaan tarekat.
Hizib-hizib yang terdapat di tarekat syadziliyah antara lain hizib al-kabir, hizib al-ayat, hizib al-fath, hizib al-nur, hizib al-lathif, hizib al-ikhfa, hizib al-thomsi, hizib al-nashor, hizib al-barri, hizib al-kifayat, hizib al-syakwa, hizib al-falah, hizib al-dairoh, hizib al-tawassul. Diantara hizib dalam tarekat syadziliyah yang masyhur dan sangat powerfull adalah hizib al-nashor, dan kadang sang mursyid tarekat atau ulama tarekat syadziliyah memberikan ijazah hizib al-nashor dengan menugaskan sang santri untuk berpuasa selama 7 tahun, ada pula yang 2 tahun dan umumnya 41 hari.
Hizib al-Nashor
Hizib al-Nashor ini sering dikatakan sebagai al-qohhar ( keras atau kuat), bahkan ada sebagian ulama al-arif billah berpendapat bahwa :
لم ار لتدمير الاعداء اشد ولا اقرب منه اجابة
Artinya: “tidaklah saya melihat untuk menaklukan musuh itu lebih kuat dan lebih cepat diijabahnya kecuali hizib nashor.
Banyak hasiat dan faidah menguasai hizib al-nashor ini terutama sekali untuk penaklukan”
اهلاك الجبابرة المتمردين والظلمة الباغين
Artinya: “untuk menghancurkan kekuatan oarng-orang jahat dan kezaliman orang-orang kejam”.
Kebanyakan para aulia khsusunya Wali Songo di tanah Jawa, dengan hizib nashor inilah kemudian dakwah Islam secara hikmah dan karomah nyaris berlangsung damai tanpa sedikitpun kekerasan. Tradisi dakwah model Wali Songo ini diteruskan oleh kiai-kiai NU hingga sekarang, bahkan ilmu dan jejaknya terus disanadkan ke para santri.
Menurut riwayat yang kuat, bahwa hizib al-nashor dikaruniakan kepada Syaikh Abu Hasan Syadziliy langsung dari Rosulullah SAW secara bermuwajahah ( berhadapan langsung ). Hizib ini pun sering diijazahkan oleh sang kiai ( mursyid tarekat syadziliyah ) saat datangnya bulan robiul awal atau bulan maulid.
Jaya Sempurna
Jaya sempurna ini satu diantara ilmu kesaktian warisan leluhur tanah Jawa, terutama kita dapati di daerah Banten. Namun sudah sangat jarang yang memiliki ilmu kesaktian ini. diantara Brajamusti, Putar Giling, Paku Banten, Tapak Sancang, Ilmu Lipat Bumi, Garudra Ngapak dan tarekat Aceh, justeru Jaya Sempurna inilah khasiatnya yang paling kuat.
Sulit kita kenali orang-orang yang memiliki ilmu Jaya Sempurna, karena tidak menampakan sosok kiai, ustadz atau jawara. Terkadang orang biasa pun mempunyai ilmu ini, karena itulah ilmu ini sudah amat langka sebab tidak secara mudah diwariskan ke generasi berikutnya.
Pada paragraf pertama bacaan Jaya Sempurna
اللهم روحه وجبراءيل ومكاءيل واسرافيل وعزراءيل اليهم روحه والف الف الف نعمة ——-الى اخره
Mungkin potret bahwa orang Banten sakti itu salah satunya ilmu Jaya Sempurna masih dimiliki orang Banten, meskipun orang luar Banten bisa jadi masih banyak juga yang mempunyai ilmu tersebut. Jelasnya bahwa tulisan sederhana ini ingin mengingatkan bahwa sebagai orang yang hidup di zaman milenial ini tentunya tidak harus abai akan warisan leluhur terutama sekali mewarisi ilmu dan petuah para kiai serta orang-orang tua kita.
Hizib al-Nashor dan Jaya sempurna ini sebagai warisan hikmah dan haibah dari para leluhur untu kemudian kita gunakan kemanfaatnya hingga kita dapat wariskan ke generasi berikutnya, agar terus tersambung dalam upaya bela agama, bangsa dan negara.
Referensi :
- Kitab al-Mafakhir al-‘Aliyah fi al- Ma’atsiri al-‘Syadziliyyah
- Bacaan Jaya Sempurna