Tangerang, RMINUBanten–Bantuan untuk kurang lebih 4000 pesantren di Banten resmi dibatalkan. Demikian diberitakan kabarfajar.com (Jum’at/9/2021) dibawah judul berita “Dana Hibah untuk 4000 Pesantren di Banten Dibatalkan Gubernur, ini kata Kabiro Pemerintahan dan Kesra”.
Alasan pembatalan itu seperti diungkapkan Gunawan Rusminto, Kabiro Pemerintahan dan Kesra, karena belum rampungnya proses verifikasi faktual (Verfak) di lapangan dan dikhawatirkan terulangnya kejadian yang sama seperti tahun sebelumnya.
Rusminto mengakui bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan verifikasi administrasi dan faktual ke lapangan secara ketat.
Namun proses verifikasi itu dihentikan karena adanya proses hukum di Kejaksaan.
“Kami masih menunggu informasi kepastian hukum dari Kejati dulu terkait penyelidikan kasus ini”, katanya.
Ketua RMI PWNU Banten (asosiasi pesantren dibawah Nahdlatul Ulama), KH. Imaduddin Utsman, mengatakan ia memahami ketakutan Gubernur, pembatalan ini mungkin agar jangan sampai kejadian tahun sebelumnya terulang kembali, dimana sebagian dari dana hibah pesantren tahun 2018 dan 2020 di garong oknum yang tidak bertanggung jawab, namun ia menyayangkan kenapa solusinya harus dibatalkan, padahal bisa dengan pelaksanaan yang sesuai prosedur dan pengawasan yang ketat.
“Saya memahami, siapa sih pejabat yang mau berurusan dengan hukum? Jangankan yang korup yang bersih saja kadang takut. Ini sebenarnya masalah mental saja, kalau kita bersih harusnya kita tidak perlu takut. Ksatria itu dari dulu berjuang buat orang lain walau harus mati. ini bukan keputusan yang ksatria. Dana itu kan bermanfaat buat pesantren, walau memang pesantren biasa mandiri, ada atau tidak ada bantuan pesantren jalan saja. Kalau takut dana ini digarong oknum, ya harus dilaksanakan sesuai prosesur dan verifikasi yang ketat, tidak perlu dibatalkan” ungkapnya.
Ia menambahkan pula bahwa alasan verifikasi belum rampung jangan sampai membuat dugaan bahwa memang selama ini bantuan diberikan tanpa verifikasi dan data yang valid.
Kiai imad pula mengatakan, bahwa tahun ini bisa jadi tahun terakhir pasangan WH-Andika bisa membantu pesantren.
“Tahun depan kan tahun terakhir menjabat, mungkin akan agak sulit untuk bisa mencairkan dana hibah pesantren itu”, tutupnya. (Admin)