• Tentang Kami
    • Pengurus
  • Kontak
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
No Result
View All Result
Home Biografi

Himbauan Tentang Penyelamatan dan Perawatan Makam Para Pendahulu Peradaban Mataram Islam

Admin by Admin
1 November 2023
in Biografi, Kisah, Kitab, Manuskrip, Opini, Pesantren, Tokoh
3 min read
0
0
SHARES
382
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Dr. Yasser Arafat

Bahwa sejak beberapa lama ini telah sering terjadi klaim dan pencangkokan identitas makam serta sejarah para leluhur peradaban Mataram Islam. Ada banyak makam dan sejarah tokoh tertentu dibuat dan disebarkan melalui media sosial dan forum-forum majelis keagamaan. Ada pula yang disebarkan melalui platform digital maupun langsung di lapangan. Sayangnya, sering kali ditemukan bahwa sejarah yang “dibuat” itu tidak sesuai dengan data-data utama (primer). Mulai data primer berupa manuskrip berisi silsilah dan babad yang menjelaskan sejarah serta pernasaban keluarga besar anak-keturunan Mataram Islam, hingga data primer berupa “Layang Kekancingan” atau dokumen resmi silsilah anak-keturunan tokoh Mataram Islam.

Sebagai langkah untuk menjaga, melestarikan, dan melindungi sejarah dan budaya peradaban Mataram Islam, terutama terkait keberadaan makam-makam mereka semua, dengan ini kami menghimbau kepada seluruh masyarakat di mana saja, terutama yang tinggal di area mataraman seperti di Yogyakarta dan sekitarnya, agar:

(1) Bila ada orang dari luar wilayah sebuah desa yang menyatakan bahwa di desa tersebut terdapat makam sepuh dan/atau menyatakan bahwa makam sepuh di desa tersebut beridentitas A, B, atau C, maka wajib diminta “bukti tertulis”. Baik berupa manuskrip atau sumber kepustakaan lain yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, logis, dan argumentatif;

(2) Jika ternyata orang dari luar wilayah desa tersebut memang benar dapat menghadirkan “bukti tertulis”, maka terhadap “bukti tertulis” tersebut harus ditelaah dengan menghadirkan ahli manuskrip/ahli sejarah/ahli arkeologi/ahli kebudayaan dari berbagai Perguruan Tinggi atau lembaga penelitian ilmiah. Ditambah pula dengan menghadirkan otoritas yang mengeluarkan bukti tertulis itu jika ada, Dinas Kebudayaan setempat, para tokoh masyarakat, tokoh pemerintahan, untuk kemudian diadakan KAJIAN ILMIAH;

(3) Terkait ”pemberian nama” atas satu makam di satu wilayah, agar masyarakat secara keseluruhan jangan pernah mau menuruti pemberian nama tersebut kecuali jika telah dibuktikan melalui mekanisme point ke-2 di atas;

(4) Sebagai tindak lanjut point ke-2 di atas, “pemberian nama” mutlak harus DITOLAK bila bukan merupakan hasil kajian sebagaimana point ke-2 di atas. Misalnya “pemberian nama” yang merupakan hasil dari “dhawuh/perintah” tokoh tertentu tanpa mekanisme point ke-2, atau berdasar mimpi, atau maupun jika hanya berdasar terawangan gaib sekalipun dari tokoh yang dikenal sebagai ahli agama/ulama;

(5) Jika “pemberian nama” ditemukan melalui mekanisme point ke-2, lalu ternyata nama itu terkait dengan sejarah Kraton, maka semua pihak di desa itu HARUS berkoordinasi, memberi tahu, dan meminta arahan terlebih dahulu dengan Kraton terkait. Terutama untuk memeriksa ”nama” yang ditemukan tersebut berdasarkan data dan sejarah sahih yang tertera di Kraton;

(6) Untuk di Kraton Ngayogyakarta, silsilah tokoh tertentu dapat diperiksa kebenarannya melalui Dinas “Tepas Darah Dalem Kraton Ngayogyakarta”, bukan dinas lainnya. Jika ada silsilah tokoh yang dikatakan merupakan “orang Kraton Yogyakarta”, namun, silsilah itu tidak merujuk pada data ”Tepas Darah Dalem Karaton Ngayogyakarta”, maka dipastikan itu silsilah palsu. Sementara untuk Kraton lainnya, bisa diperiksa kepada dinas yang berwenang terkait silsilah pada masing-masing Kraton terkait;

(7) Kebenaran data suatu makam tokoh yang disebut sebagai istri, putra-putri, dan menantu Sri Sultan Hamengkubuwana I – IX, dapat dirujuk ke dalam “Serat Raja Putra” yang ditulis oleh KPH Mandoyokusumo dan diterbitkan oleh Museum Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Naskah inilah yang menjadi rujukan utama perihal nama-nama anak-turun Sri Sultan Hamengkubuwana I – IX;

(8) Di lapangan sering ditemukan klaim bahwa makam tokoh yang telah disebut sebagai anak, menantu, hingga istri Sultan Karaton Ngayogyakarta, ternyata justru tidak ditemukan datanya di “Tepas Darah Dalem Karaton Yogyakarta” dan tidak ditemukan pula di ”Serat Raja Putra”;

(9) Sering pula terjadi kelompok atau oknum tertentu telah mengklaim satu makam dengan mengaku bahwa mereka telah melihat data asli di Karaton. Ternyata setelah diperiksa dan dikonfirmasi langsung ke Karaton, yang “disebut data asli” tersebut justru tidak ada. Bahkan sering terjadi pula kelompok atau oknum tersebut, atas perintah atasannya, “memaksa” pihak Karaton untuk mengesahkan makam dan sejarah tokoh yang mereka klaim itu;

(10) Ditambah lagi, banyak makam telah disebut sebagai “tokoh Karaton” atau ”tokoh dengan nama tertentu” oleh satu kelompok berdasarkan “data yang mereka punya”. Sayangnya, ketika diminta agar datanya dipublikasikan atau dibuka ke publik, jawabannya adalah: “belum saatnya dibuka”. Tentu saja ini jawaban rancu. Makamnya telah diklaim dan disebar-luaskan atas dasar klaim itu, namun, mengapa masih bilang “datanya belum saatnya dibuka”?;

(11) Dalam hal akhirnya telah ditemukan nama tokoh untuk sebuah makam berdasarkan penelaahan atas “bukti tertulis” dan hasil kajian sebagaimana point ke-2 di atas, lalu akan dilaksanakan “pemugaran makam” atau pembangunan lokasi, hendaknya semua pihak berkoordinasi/meminta arahan terlebih dahulu kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang sekarang berganti nama menjadi Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK). Mengapa? Sebab di lapangan ada banyak makam-makam tua yang hilang nilai sejarah kunonya karena terjadi pemugaran tanpa mengindahkan ilmu kecagar-budayaan.

Baca Juga

Antara Gus Fuad Plered Dan Teuku Ikbal Johar (TIJ)

Makna Simbolik Bismillah

Epistemologi Kitab Shahih Bukhari dan Nasab Ba Alawi

Kedahsyatan Kalimat Laa Ilaha Illa Allah

Demikian himbauan ini dibuat untuk menjadi maklumat dan perhatian kita semua. Sejarah Desa kita merupakan bagian dari bangunan besar sejarah bangsa Indonesia. Oleh karena itu jangan pernah kita menganggap remeh dan menelantarkannya. Terlebih lagi, jangan sampai ada akuisisi sejarah dan pencangkokan identitas makam tokoh sejarah di desa kita masing-masing. Amin.

Yogyakarta, 28 Oktober 2023
Kempalan Parta Budaya Mataram Islam (Kertabumi)

Tags: ba alawiba alawi rungkadBa Alwibahar bin smithbin yahyabudaya nusantraDzuriyyahDzuriyyah Nabihabaibhabibhanif alatasHRSKeturunan Nabiketurunan palsuKeturunan Rasulullahmakammakam palsuNasabnasab palsunasab rungkadpemalsuan nasabpemalsuan silsilahpembelokan sejarahpembongkaran makamRasulRasulullah SAWrekomendasi kepada negararungkadsanad ilmusejarah keratonSilsilah Habibsilsilah nasabsitus budayasumodiningrattest DNAthoha bin yahyaUbaidUbaidillahulamautsman bin yahya
Next Post

Surat Untuk Rabithah Alawiyah Dan Gus Rumail

Paling Banyak Dilihat

KH Imaduddin al Bantani

Antara Gus Fuad Plered Dan Teuku Ikbal Johar (TIJ)

by Admin
30 November 2023
0

Siapa yang tidak kenal Gus Fuad Plered dan Teuku ikbal Johar atau TIJ. Keduanya adalah pejuang yang pemberani. Dalam polemic...

Read more
Load More
  • All
  • Berita
  • Opini
  • Pustaka
  • Santri
  • Ulama
  • Pesantren

Antara Gus Fuad Plered Dan Teuku Ikbal Johar (TIJ)

Makna Simbolik Bismillah

Epistemologi Kitab Shahih Bukhari dan Nasab Ba Alawi

Kedahsyatan Kalimat Laa Ilaha Illa Allah

Menghindari Kekerasan atas Perempuan

Polemik Nasab Habib Ba Alawi Selesai: Terbukti Bukan Cucu Nabi Muhammad SAW

Load More

Baca Juga

Menjawab Ludfi Rochman Tentang Terputusnya Nasab Habib

by Admin
1 November 2023
0

Nasab Ba Alawi Tidak Masuk Akal

by Admin
1 November 2023
0

Bantahan Terhadap Bantahan Habib Riziq Syihab Tentang Terputusnya Nasab Habib Kepada Rasulullah SAW

by Admin
27 Maret 2023
0

  • Opini
  • Berita
  • Pustaka
  • Ulama
  • Santri
  • Pesantren
Follow Us

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • KH Imaduddin al Bantani
    • Karomah
    • Kisah
  • Biografi
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
      • Download
  • Download
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist