Oleh: Hamdan Suhaemi
Tanggapan atas pernyataan oknum ustadz yang menyesatkan tasawuf, dia menyatakan bahwa tasawuf bukan ajaran Islam, tasawuf adalah ajaran sesat. Jika demikian adanya lalu ajaran apa yang melarang hamba Tuhan mau mendekati Tuhannya, saya kira hanya iblis saja yang menyerukan untuk menjauhkan hamba dengan Tuhannya itu.
Mari kita sama-sama lihat apa itu tasawuf, jangan karena bodoh, gampang bicara sesat. Lihat apa yang dimaksud tasawuf itu, Imam al-Ghozali telah mengatakan di dalam kitabnya.
ثم اعلم أن التصوف له خصلتان الاستقامة مع الله تعالى والسكون عن الخلق٬ فمن استقام مع الله عز وجل وأحسن خلقه بالناس وعاملهم بالحلم فهو صوفي
Artinya: Ketahuilah tasawuf memiliki dua pilar, yaitu istiqamah bersama Allah dan harmonis dengan makhluk-Nya. Maka siapa saja yang istiqamah bersama Allah S.w.t, berakhlak baik terhadap manusia, dan bergaul dengan mereka dengan santun, maka ia adalah seorang sufi (Ayyuhal Walad, hlm.15).
Pahami firman Allah S.w.t dalam ayat ini, dan buka tafsirnya, biar ada jalan untuk memahami maksud ayat ini.
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Artinya : Lambung mereka jauh dari tempat tidur, mereka berdoa kepada Tuhannya, dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka (QS. as-Sajdah : 16).
Baca dan pahami juga tafsirnya, ayat di bawah ini.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ
Artinya: Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar mengetahui apa yang disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan.” (Q. S. An-Naml : ayat 74 ).
Lihat pula 2 ayat di bawah ini, jika belum paham baca tafsirnya. Sebab dengan membaca tafsirnya jelas apa yang dimaksud dalam ayat tersebut. Tetapi jika ayat ini sudah sanggup dipahami, tentu tidak harus membaca tafsirnya.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q. S. Al-Baqarah : ayat 186 )
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (Q. S. Qof : ayat 16).
Sumber kedua selain al-Quran adalah hadits Rosulullah S.a.w, hadits inilah yang jadi dalil tasawuf sebagai ajaran Islam.
اِزْهَدْ فِى الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ وَازْهَدْ فِيْمَا فِى اَيْدِى النَّاسِ يُحِبُّوْكَ
Artinya: Berzuhudlah terhadap dunia maka Allâh akan mencintaimu. Zuhudlah pada apa yang ada di tangan orang lain maka mereka akan mencintaimu”, (Sunan Ibn Majjah, juz 3, halaman :1373).
Perhatikan hadits Rosulullah S.a.w berikut ini dan penjelasan dari para ulama.
من عرف نفسه فقد عرف ربه
Artinya: siapa yang mengenal dirinya maka sesungguhnya akan mengenal Tuhannya.
Beberapa pandangan ulama terkait hadits di atas, yang oleh Syaikh Ibnu Taimiyah adalah hadits maudlu’, sedangkan Imam Nawawi tidak mengatakan sebagai hadits, tetapi Imam Suyuthi tidak mentarjih pendapat Imam Nawawi tersebut, ini artinya status hadits dia atas lebih dikenal sebagai hadits syarif.
Ini penjelasan Syaikh Tajuddin bin Athoillah dalam kitab lathoif al-Minan.
وقال الشيخ تاج الدين بن عطاء الله في لطائف المنن : سمعت شيخنا أبا العباس المرسي يقول : في هذا الحديث تأويلان :
أحدهما : أي من عرف نفسه بذلها وعجزها وفقرها عرف الله بعزه وقدرته وغناه ، فتكون معرفة النفس أولا ثم معرفة الله من بعد .
والثاني : أن من عرف نفسه فقد دل ذلك منه على أنه عرف الله من قبل ، فالأول حال السالكين ، والثاني حال المجذوبين .
Kita bisa pahami pandangan Syaikh Abu Tholib al-Makki atas hadits syarif di atas sebagai dalil tasawuf adalah termasuk ajaran Islam.
وقال أبو طالب المكي في قوت القلوب : معناه إذا عرفت صفات نفسك في معاملة الخلق وأنك تكره الاعتراض عليك في أفعالك وأن يعاب عليك ما تصنعه عرفت منها صفات خالقك ، وأنه يكره ذلك فارض بقضائه وعامله بما تحب أن تعامل به .
Pandangan sahabat Rosulullah S.a.w terkait perilaku sufistik di era Rosulullah masih hidup.
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ: ﻟَﻘَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏُ اﻟﺼُّﻔَّﺔِ ﺳَﺒْﻌِﻴﻦَ ﺭَﺟُﻼً ﻣَﺎ لهم ﺃَﺭْﺩِﻳَﺔٌ
Artinya : Abu Hurairah RA berkata “Para sahabat ahlus shuffah (yang berada di pelataran Masjid Nabawi) berjumlah 70 orang. Mereka tidak memiliki selendang (HR Al-Hakim)
ﻗَﺎﻝَ اﻟْﺤَﺎﻛِﻢُ: ﺗَﺄَﻣَّﻠْﺖُ ﻫَﺬِﻩِ اﻷَْﺧْﺒَﺎﺭَ اﻟْﻮَاﺭِﺩَﺓَ ﻓِﻲ ﺃَﻫْﻞِ اﻟﺼُّﻔَّﺔِ ﻓَﻮَﺟَﺪْﺗُﻬُﻢْ ﻣِﻦْ ﺃَﻛَﺎﺑِﺮِ اﻟﺼَّﺤَﺎﺑَﺔِ ﺭَﺿِﻲَ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺭَﻋًﺎ ﻭَﺗَﻮَﻛُّﻼً ﻋَﻠَﻰ اﻟﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻭَﻣُﻼَﺯَﻣَﺔً ﻟِﺨِﺪْﻣَﺔِ اﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟُﻪُ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
Artinya : Al-Hakim berkata “Setelah saya pikirkan hadis-hadis yang menjelaskan ahlus shuffah ternyata saya temukan mereka adalah para sahabat besar, baik wira’i (menjauhi hal-hal haram dan syubhat), tawakkal kepada Allah SWT, terus menerus melayani Rasulullah SAW:
ﻭَﻫُﻢُ اﻟﻄَّﺎﺋِﻔَﺔُ اﻟْﻤُﻨْﺘَﻤِﻴَﺔُ ﺇِﻟَﻴْﻬُﻢُ اﻟﺼﻮﻓﻴﺔ ﻗَﺮْﻧًﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﻗَﺮْﻥٍ، ﻓَﻤَﻦْ ﺟَﺮَﻯ ﻋَﻠَﻰ ﺳُﻨَّﺘِﻬِﻢْ ﻭَﺻَﺒْﺮِﻫِﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺗَﺮْﻙِ اﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَاﻷُْﻧْﺲِ ﺑِﺎﻟْﻔَﻘْﺮِ، ﻭَﺗَﺮْﻙِ اﻟﺘَّﻌَﺮُّﺽِ ﻟِﻠﺴُّﺆَاﻝِ ﻓَﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﻋَﺼْﺮٍ ﺑِﺄَﻫْﻞِ اﻟﺼُّﻔَّﺔِ ﻣُﻘْﺘَﺪُﻭﻥَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺧَﺎﻟِﻘِﻬِﻢْ ﻣُﺘَﻮَﻛِّﻠُﻮﻥَ»
Artinya: Mereka ini adalah sekelompok golongan yang orang-orang sufi menisbatkan diri kepada mereka dari masa ke masa. Barangsiapa yang berperilaku seperti ajaran mereka, kesabaran untuk meninggalkan dunia, merasa nikmat dengan kefakiran dan tidak meminta-minta, maka mereka ini adalah pengikut Ahlus Shuffah. Dan mereka bertawakal kepada Allah (Mustadrak al-Hakim).
Jadi, tasawuf adalah ajaran yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Bukan bid’ah bukan pula kesesatan. Bahkan siapapun yang menghalangi seorang hamba untuk mendekati Tuhannya, dengan mengatakan sesat itu artinya ia setuju dengan tindakan iblis. Karena hanya iblis lah yang merasa terganggu ketika hamba Allah dekat dengan Tuhannya.
Serang 23 Mei 2023