Cilegon – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Banten resmi menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) I Masa Khidmat 2025–2030 di Hotel Royale Krakatau, Kota Cilegon, Senin (8/9/2025). Acara yang mengangkat tema “Kaderisasi Sebagai Kunci Khidmat, Berpadu Untuk Banten Maju” ini dihadiri ratusan kader, ulama, dan pengurus lembaga NU se-Banten.
Dalam kesempatan tersebut, PWNU Banten melantik 19 lembaga resmi, salah satunya Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI), organisasi yang menaungi pesantren-pesantren NU di Provinsi Banten. Momen ini juga menandai pergantian kepemimpinan RMI Banten, dari KH. Imaduddin Utsman Al-Bantani kepada Dr. H. Ahmad Yury Alam Fathallah, Lc., M.Ag.
Dalam wawancaranya Ketua RMI NU Banten yang baru dilantik ini menekankan pentingnya fokus pada orientasi isu yang dihadapi pesantren.
“Kami menganggap isu nasab telah selesai dan saatnya pesantren fokus ke isu nasib. Pesantren harus bisa beradaptasi dengan kondisi hari ini, sehingga santri dan pesantren mampu menjadi bagian dari solusi bangsa,” tegas ketua RMI Banten yang akrab disapa Gus Yury.
Pernyataan tersebut menandai pergeseran arah kepemimpinan RMI NU Banten. Jika pada masa sebelumnya di bawah KH. Imaduddin Utsman Al-Bantani yang dikenal sebagai tokoh pelopor penggugat isu nasab Ba‘alawi, kini kepengurusan baru menggariskan fokus pada isu nasib, yakni masa depan dan kesejahteraan pesantren serta santri.
Muskerwil I PWNU Banten 2025–2030 bukan hanya forum perencanaan kerja, tetapi juga ajang konsolidasi kaderisasi dan refleksi peran NU di tengah masyarakat. Dengan pelantikan kepengurusan baru di berbagai lembaga, termasuk RMI NU Banten, menegaskan komitmennya untuk semakin responsif terhadap kebutuhan umat.
Acara yang berlangsung khidmat ini diakhiri dengan Rapat Pleno bersama para peserta Muskerwil I Banten dan peneguhan tekad untuk membawa NU Banten lebih maju, berpadu, dan bermanfaat bagi masyarakat luas. red/kd