PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) akan menggelar acara Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) di Jakarta, pada tanggal 25-26 September 2021.
Perhelatan akbar NU tersebut, dikabarkan akan dihadiri oleh sejumlah kiai khos, antara lain Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH Anwar Manshur, Rais Aam Idarah Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, KH Dimyati Rois dari Ponpes Al Fadhlu Wal Fadhilah Kaliwungu Kendal, dan Abuya KH Muhtadi Dimyati dari Banten.
Pernyataan itu, diungkapkan Sekretaris Panitia Munas dan Konbes NU 2021, M. Imdadun Rahmat kepada NU Online, Senin (20/9).
“Munas-Konbes ini, insyaallah akan dihadiri kiai-kiai sepuh. Selain itu, akan hadir juga Pak Jusuf Kalla, termasuk KH Ma’ruf Amin, yang kami undang sebagai Mustasyar PBNU,” ungkap Imdad.
Alasan para kiai sepuh menghadiri forum permusyawaratan tertinggi setelah muktamar itu, menurut dia, selain forum (Munas) dinilai mempunyai kedudukan penting, tentunya intervensi pemikiran dan kontribusi para kiai sepuh sangat diutamakan dalam perhelatan ini.
“Karena forum ini penting, maka para kiai, para sesepuh dan para tokoh NU tentu terpanggil untuk berkontribusi dan menyampaikan pikiran-pikirannya dalam Munas-Konbes ini,” katanya. Ia berharap, atas kehadiran para kiai sebagai tokoh berpengaruh yang kompeten juga mempunyai kapabilitas tinggi bisa membuat Munas-Konbes NU ini berjalan dengan lancar dan maksimal. Dengan begitu, diharapkan dapat menghasilkan keputusan dan solusi-solusi terbaik dari segala aspek. “Ya, dari sisi keorganisasian, program-program kerja, rekomendasi yang dikeluarkan, maupun terkait dengan keputusan-keputusan hukum yang nanti akan dihasilkan dalam bahtsul masail,” harap Imdad.
Sementara untuk kesiapannya, M. Imdadun Rahmat menyampaikan bahwa persiapan perhelatan tertinggi kedua setelah Muktamar NU ini sudah matang dan siap. “Alhamdulillah, hingga hari ini persiapan untuk Munas-Konbes sudah rampung semua,” jelasnya.
Diantara persiapan tersebut, baik undangan dan materi sudah dikirimkan untuk menunjang peserta maupun teknis di lapangan. “Undangan sudah dikirimkan ke seluruh peserta, termasuk ke pengurus wilayah di seluruh Indonesia, pun materi kami juga sudah mengirimkannya,” beber dia.
Hanya saja, tambahnya, saat ini pihaknya masih menunggu konfirmasi kehadiran dari peserta delegasi per wilayah, untuk pembagian komisi di forum nanti. “Ya, anyway, sejauh ini semua persiapan telah diselesaikan dengan baik,” imbuh dia.
Sebagai informasi tambahan, Munas dan Konbes adalah dua forum yang berbeda. Forum ini digelar untuk menghasilkan keputusan-keputusan strategis dan fundamental bagi kemaslahatan umat, bagi keutuhan bangsa dan negara ini.
Munas Alim Ulama membicarakan masalah-masalah keagamaan menyangkut kehidupan umat dan bangsa. Pelaksanaannya dilakukan secara terbuka mengundang dan melibatkan para alim ulama, pengasuh pondok pesantren, dan para pakar.
Sementara Konferensi Besar (Konbes) NU lebih membicarakan pelaksanaan keputusan-keputusan Muktamar, mengkaji perkembangan program, memutuskan Peraturan Organisasi (PO), serta menerbitkan rekomendasi. Forum ini bersifat lebih tertutup, hanya diikuti anggota pleno pengurus besar dan pengurus wilayah saja.
Sumber: NU Online
RESIKO PERNIKAHAN SEDARAH DARI KLAN HABIB BA’ALWI DITINJAU DARI SISI GENETIKA
"Saya seorang Muslim dan agama saya membuat saya menentang segala bentuk rasisme. Itu membuat saya tidak menilai pria mana pun...
Read more