Oleh: Ahmad Suhadi
Memahami NU laksana sulitnya memahami agama dalam beragam penafsiran. NU adalah Organisasi yang dibentuk untuk merawat jagad dan menjaga ajaran Aqidah Ahlussunah waljmaah, yaitu dengan cara mengikuti teologi yang diajarkan oleh Imam Abu Hasan Asyari, dan Imam Abu Mansur Al-maturidi. Begitu pula dengan mengikuti cara Fiqihnya Imam Madzhab empat. Sebagaimana pendapat salah satu Imam, seperti Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam syafii dan imam Hambali. Lalu ikutilah olehmu cara akhlak tasawuf sebagaimana yang dinasihatkan oleh Imam Junaedi dan imam Al-Ghozali. Jika kamu ingin menggerakkan pikiran dengan kecerdasan lakukan kecerdasanmu untuk berpikir yang tidak terlalu tekstualis juga tidak terlalu aktualis.
Wahai saudaraku! Bahwa dalam berNU baik bersosial maupun beragama agar selalu menjunjung tinggi prinsif tawasuth, tasamuh, tawazun, ta’adul dan amar maruf nahi munkar. Kenalilah kerangka dasar agar berNU tidak menyimpang dari koridor ke-NU-an, mulailah menelaah dan memahami qonun asasi dan risalah ahlussunah waljmaah yang diramu dengan madu kitab irsydu syari yang dinikmati dengan minuman petuah para muasis NU. Aduklah ramuan madu karya Mbah Kyai Hasyim Asy’ari dalam bejana ad/art keormasan NU. Jika ramuan yang dituangkan tidak kau aduk, pasti akan terasa pahit, dan jika kebanyakan diaduk akan terlalu manis. Kadang terlalu Pahit membuat rasa mual dan terlalu manis pun bisa berakibat diabet, maka perlu ramuan pahit dan manis menyatu menjadi satu sehingga meminum nya akan terasa nikmat. Semua itu tergantung bagaimana cara kamu mengaduk ramuan tersebut.
Wahai saudaraku!! NU adalah wasilah berkendaraan untuk menaiki dan menapaki Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah. Bergembiralah ketika kau tidak tertipu, dan tidak mengikuti ajakan orang-orang yg menyimpang dari sunnah Rosululmu, seakan-akan dia telah merasa sudah tepat diatas jalan thoriqoh Rosulullah SAW, padahal tidak!.
Wahai Warga NU! Berhati-hatilah dengan Dajjal, semua Nabi dan Rosul memberikan nasihat kepada umatnya untuk berhati-hati atas tipu dayanya, Karena dajjal hanya ingin mengaburkan jalan kebenaran, mereka berdusta dan berbohong dengan pakaian kebenaran, mereka selalu mengajak manusia ke jalan agar kita keluar dan menjauh sejauh-jauhnya dari jalannya Rosulullah saw.
Dajjal ingin membutakan ainul basyiroh kita, kecerdasan kita, dan ingin menghilangkan rasa indahnya persatuan dalam kebhinekaan, dajal pun selalu menghembuskan keraguan kemampuan bangsamu.
Dajal memang sakti mandraguna karena kesaktian yg disampaikannya adalah bersifat halusinasi, mengajak kita semua untuk bertamasya dalam cerita hayalan dan keghoiban yang diciptakannya.
Ketahuilah olehMu, bahwa Melawan Dajjal hanya dengan ilmu dan kecintaan kepada Rosulullah, bukan dengan mengkultuskan orang lain diluar dari diri rosulullah. Sekalipun yg hendak diajarkan adalah untuk mengkultuskan orang yang telah mengklaim diri dan mengku sebagai keturunan Rosulmu. Jangan sekali-kali kamu percaya, sebelum ada kerelaan dan keridloan untuk diteliti silsilahnya.
Jika memang mereka benar sebagai dzuriyah Rosulullah, pasti dengan senang hati dan tidak ragu untuk diteliti, bukan malah membalas caci maki dan bermuram durja setengah mati.
Ingat wahai saudaraku para nahdliyin…!! Dulu kita telah diajarkan oleh para guru dan orangtua, bahwa yang memberi syafaat adalah Rosulullah, dan alquran. Orangtua dan guru yang sholeh, adalah tempat kita mengalap berkah didunia.
Carilah Berkah orangtuamu! agar dunia kita lebih manfaat, sedangkan carilah berkah dari gurumu yang sholeh agar ilmumu manfaat, semua itu adalah nasihat para guru, dan orang tua kepada kita. Camkanlah nasihat di atas!!.
Wahai saudaraku Nahdliyyin yang lemah dan mudah terpedaya!! Ingatlah, Hikmah yang dulu pernah diwasiatkan oleh para leluhur kita, agar kita dapat membatasi diri untuk tidak mudah percaya orang lain; walaupun kadang nasihat yang dipesan terkesan bercabang antara berbaik sangka dan tidak mudah mempercayai. Didalam nasihat itu, kita disuruh untuk Waspada dan mawas diri dari segala ancaman yang membahayakan diri.
Janganlah mudah kamu percaya!! Walaupun ada orang menjual agama dan menjual nama kemuliaan Rosulullah, karena tujuan mereka hanya untuk mencari materi, membanggakan marga, dan kelompoknya saja.
Semua nasihat yang datang dari para kaum zindik, penyembah agama dan pemuas nafsu keserakahan bagaikan si penjual obat yang menawarkan obat kurap kepada penderita Jantung. Diminum tak bisa, di olesi pun tak akan menyentuh kesembuhan jantung.
Wahai saudaraku para nahdliyiin! Kecemburuanmu agar hidup tanpa tekanan, merdeka dalam berkarya, optimisme tanpa dogma, akan bisa terwujud, jika dirimu menjauh dari para pendusta penjual agama.
Percayalah! Dajjal hanya ingin menyesatkan dengan membelokan ajaran cinta terhadap ahlul bait, dan dzuriyah Rosulmu yang sesungguhnya. Mereka berdusta dengan Kemuliaan Nabi, padahal bukan bagian dari diri Rosulmu. Mereka ingin diaku sebagai dzuriyah Rosulullah padahal gen yang mereka miliki sedikitpun tak terkonfirmasi.
Ketahui olehmu!! Kecintaan kaum dajjaliyuun terhadap Rosulullah adalah hambar, seakan-akan cinta Rosul padahal hanya ingin menampilkan sosok lain bagaikan Syi’ah yang berdusta atas nama keluarga Ali bin Abi Tholib, namun mereka hanya cinta terhadap Husen bin Ali. Mereka mencintai ahlul bait bukan karena kecintaan kepada Nabinya, tapi karena husen cucu Nabi telah menikahi Syah zinan, anak putri leluhur mereka.
Seharusnya kecintaan kepada Nabi yang mulia, tidak hanya diwujudkan dengan hanya bersholawat, yang diiringi tabuhan alat musik sederhana, tapi hatimu masih dihinggapi keyakinan cinta terhadap tokoh lain melebihi cinta ketokohan Nabimu. orang lain dianggap memiliki keistimewaan dan derajat seperti Rosulullah.
Saat Nabi dibuat karikatur kau tak ribut dengan beribu macam alasan. Namun saat nabimu disamakan dengan sosok lain yang katanya telah mi’roj melebihi Nabi hingga 70 kali dalam semalam, kau bungkam bagaikan bibir yang dilampat lakban.
Saat logikamu dikunci dengan dogma khurofat, dan tahayul kau masih membela diri dengan alasan fikih, adab dan kemuliaan. Nyaris akalmu hilang ditelan bumi.
Wahai saudaraku Nahdliyyin! Jika dirimu Cinta terhadap kemuliaan nama Rosulullah, tapi tidak ada sedikitpun penasaran ingin membuktikan validitas orang-orang yang mengklaim dirinya keturunan Rosulullah, maka kecemburuan dan cintamu Rosulullah adalah Dusta.
Kecemburuanmu mesti bangkit..bangkit…dan bangkit..!!lawan orang-orang yang akan membelokan rasa nasionalime yang telah membelokan sejarah bangsamu. Jangan hilangkan rasa terimakasih mu terhadap para pejuang bangsamu dan pahlawan bangsamu, wajib bagimu untuk mengenali mereka dan doakan jasa mereka, jelas kau generasi yang pandai berterimakasih dan pandai bersyukur.
Publikasi 500 Muslim Paling Berpengaruh Di Dunia Tahun 2025, Proyek Klan Ba’Alwi?
Setiap tahun kita disuguhkan publikasi “The Muslim 500: The World's 500 Most Influential Muslims” (500 tokoh muslim paling berpengaruh di...
Read more