Menguak Operasi Terselubung di Akar Rumput, Doktrin Absolutisme Klan Habib Baalwi Ba Yuya[1]
Klan Habib masif mendoktrin masyarakat. Sebagian masyarakat lumpuh dan tunduk kepada mereka. Bagaimana mereka melakukannya? Berikut ini adalah pola doktrin Habib, how habib manipulating people, explained, in depth analysis and model.
Resume Model Psikolinguistik Doktrin Habib
Doktrin utamanya (Core Doctrine) adalah “Habib = Ahlul Bait = Cucu Nabi”; ini disampaikan secara eksplisit. Di mana secara sublim (implisit, covert, sembunyi-sembunyi, terselubung) diikuti dengan inseminasi doktrin bahwa “Ahlul Bait = Cucu Nabi = Nabi = Allah”.
Dalam bahasa matematis menjadi susunan persamaan:
Habib = Ahlul Bait = Cucu Nabi = [Nabi [= Allah]].
Doktrin “Habib = Cucu Nabi” disampaikan eksplisit; tanda dalam kurung menunjukkan doktrin “Cucu Nabi = Nabi = Allah” disampaikan implisit (covert, sembunyi-sembunyi, terselubung) mem-bypass critical area atau reticular activating system (RAS) dan masuklah doktrin itu dengan mulus tanpa hambatan ke alam bahwa sadar manusia (subsconscious mind)[2].
Susunan atau konstruksi Core Doctrine “Habib = Ahlul Bait = Cucu Nabi = [Nabi [= Allah]]” dialirkan, diartikulasikan, dikemas, atau dinarasikan dalam dua bagian (model) narasi:
- — Habib = — Rasulullah = — Allah (fear mongering);
- + Habib = + Rasulullah = + Allah (sugar coating)
Fear-mongering (1) + sugar-coating (2) = merupakan pattern psiko-linguistik untuk memanipulasi, mengontrol, mendikte, bahkan memaksa pikiran dan perilaku orang lain supaya mengikuti kehendaknya.
Penjelasan Dua Model Narasi Doktrin
Pertama: — Habib = — Rasulullah = — Allah.
Arti tanda — (minus) adalah negasi, kontra, tidak mendukung, menolak, menentang, melawan, tidak patuh, tidak taat, menyakiti, atau frase semakna itu. Secara naratif, Klan Habib Baalwi mendoktrin yang bertentangan (minus) dengan Habib sama dengan bertentangan dengan Rasulullah, bertentangan dengan Rasulullah sama dengan bertentangan dengan Allah.
Persamaan di atas kemudian diikuti (diasosiasikan) dengan ancaman ilahi (spiritual) dengan alur “dosa —> adzab —> neraka”; dan atau ancaman-ancaman seruang makna dengan itu seperti dosa besar, dapat adzab, diadzab Allah, dilaknat Allah, kualat, su’ul khotimah, tidak mendapat syafaat Nabi.
Ini disebut Narrative Technique of Fear-Mongering atau Scare-Mongering. The action of deliberately arousing public fear or alarm about a particular issue[3]. Tindakan dengan sengaja atau narasi yang secara sengaja dibentuk dan disampaikan dengan tujuan membangkitkan ketakutan berlebih publik tentang sesuatu.
Fear-mongering merupakan suatu bentuk manipulasi pikiran, keyakinan dan perilaku (behaviour) orang lain atau massa (publik). Fear mongers deploy narrative techniques to normalize what are actually errors in reasoning[4]. Penggunaan teknik ini dapat Anda temukan di praktek marketing, iklan produk atau pun iklan politik.
Kedua: + Habib = + Rasulullah = + Allah.
Arti tanda + (plus) adalah afirmasi, pro, mendukung, menerima, taat, patuh, menyenangkan, memberi, membela, jadi budak Habib, atau frase semakna itu. Secara naratif, Klan Habib mendoktrin yang taat-mengikuti (plus) dengan Habib sama dengan taat-mengikuti Rasulullah, taat-mengikuti Rasulullah sama dengan taat-mengikuti Allah.
Persamaan di atas kemudian diikuti (diasosiasikan) dengan ganjaran ilahi (spiritual) dengan alur “pahala —> nikmat —> surga”; dan atau iming-iming kenikmatan psikis seruang makna dengan itu seperti dapat pahala besar, diridhoi Allah, menyenangkan Rasulullah, dicintai Rasulullah, ditolong Rasulullah, mati masuk surga tanpa hisab, husnul khotimah, mendapat syafaat Nabi.
Ini disebut Sugar Coating. Tindakan, kalimat, atau janji yang dilapisi dengan hal manis (secara berlebihan) dengan tujuan agar terkesan positif atau menyenangkan si penerima perkataan. Aksi berulang-ulang dari sugar coating ini bisa menjadi manipulatif, kebohongan yang berulang-ulang, misleading, bahkan menciptakan begitu banyak masalah[5].
Fear-mongering dan sugar-coating merupakan 2 (dua) kombinasi model manipulasi yang umum digunakan para manipulator untuk menundukkan, mengontrol, mendikte, atau memaksa pikiran dan perilaku orang lain supaya mengikuti kehendaknya.
Apalagi jika dua model narasi itu yaitu:
— Habib = — Rasulullah = — Allah (fear mongering)
+ Habib = + Rasulullah = + Allah (sugar coating)
… dideliver oleh otoritas ‘cucu Nabi’ dengan menggunakan dalil-dalil yang ‘nampaknya’ agamis dan otoritatif seperti Quran, hadits, dan perkataan ulama; ia pun berbusana layaknya ulama; lalu yang melihat dan mendengar merupakan orang-orang awam; maka dampak psikisnya tidak hanya dahsyat namun sangat dahsyat mendoktrin masyarakat awam untuk tunduk patuh kepadanya karena intensitas emosi yang diciptakan sangatlah besar dan mendalam.
Tujuan Doktrin Klan Habib Baalwi: Absolutisme & Ekstremisme
Tujuan dari Klan Habib Baalwi dengan doktrinnya itu adalah menciptakan keadaan psiko-sosial keagamaan di mana Vox Habib Vox Dei. Suara Habib adalah Suara Tuhan. Habib ngomong apa maka itulah suara dan kehendak Tuhan. Barangsiapa melawan Habib artinya melawan Allah. Vice versa. Barangsiapa mentaati Habib artinya mentaati Allah.
Dalam persamaan matematis:
Habib = Ahlul Bait= Cucu Nabi = Nabi = Allah.
Habib = Allah.
Maka kita dapat mengerti psikis dominan Klan Habib Baalwi, mengapa mereka bak kebakaran jembut sampai mempersekusi fisikal dan verbal ketika ada pihak yang berani menyatakan ke ruang publik bahwa Habib bukan Cucu Nabi (atau bukan dzurriyah Nabi); karena jika elemen “Habib = Cucu Nabi” terhapus di pikiran publik, Klan Habib tidak lagi bisa meneruskan perwujudan tujuan mereka yaitu “Habib = Allah”. Jembatan menuju tujuan itu terbakar hangus.
Andaikan Klan Habib tidak memiliki iktikad jahat menciptakan keadaan psiko-sosial keagamaan “Habib = Allah”, maka tentu mereka tidak akan berkoar-koar glorifikatif selebrasional menyatakan dan menampakkan diri mereka ke publik sebagai Cucu Nabi. Dan juga tidak akan memaksa masyarakat untuk mempercayai mereka sebagai dzurriyah Nabi melalui persekusi fisik dan mental. Mereka akan bersikap, berkata dan berperilaku biasa-biasa saja; karena tidak ada kepentingan apa pun terkait kedzurriyahan nabi. Sebagai perbandingan, kita dapat melihat bagaimana dzurriyah Walisongo (yang bersambung nasab ke Rasulullah Saw jalur paternal, maternal dan parental) bersikap biasa saja dan normal-normal saja dalam menjalani hidup. Kyai Tamam Munji, trah Mbah Mutamakkin, berkata kepada penulis di suatu dialog podcast, “Habib Baalwi itu (yang mengaku dzurriyah Nabi) yang puuaaaling aneh (di seluruh dunia).”[6]
Detail Psiko-Linguistik Doktrin Klan Habib Baalwi
Ini lembar pertama.
Ini lembar kedua.
Habib Novel Alaydrus; Contoh Pendoktrin Handal
Sebagai sebuah contoh pendoktrin handal dari Klan Habib Baalwi adalah Habib Novel Alaydrus. Beberapa doktrinnya:
- Mijeti habib = mijeti Rasul
- Mengkritik habib = iblis
- Amannya Indonesia (dunia) = amannya habib
- Jangan cela, jangan caci, jangan maki, jangan hina, jangan rendahkan meskipun wujudnya (habib) seperti setan
Dan masih banyak lagi contoh lain dari tokoh-tokoh Klan Habib Baalwi baik yang tua maupun yang muda, baik yang apprearance dan pembawaannya brangasan maupun yang kalem jempolan lembutnya (jembut).
Bagaimana dengan Klan Habib Baalwi yang diam? Yang tidak nampak di permukaan media sosial atau di panggung-panggung ceramah? Sama saja. Bagaimana dengan Klan Habib Baalwi yang di Tarim Hadramaut? Sama saja. Thingking system dan belief systemnya sama. Mengapa? Karena mereka lahir dan tumbuh dibesarkan di karakteristik environment psikologis dan pemahaman yang sama.
Contoh Budak Buah Karya Pendidikan Klan Habib
Mengakui habib sebagai dzurriah Nabi bagian daripada iman dan akidah[7].
Petikan kalimatnya:
Inilah manusia-manusia bangsa manusia biadab hanya anak cucunya Dajjal anak pelacurnya PKI bangsat yang tidak boleh kita biarkan buat para pecinta Ahlul Bait anak pelacurnya PKI bangsat biadab ketemu sumbat mulutnya sumbat halal darahnya, bersyukur semua tak berada di tempat saya seandainya dekat di tempat saya tidak bakalan lama. ini seperti otaknya kodok jadi yang diakui mereka itu turunan yang sudah putus yang dinyatakan oleh Robita alawiyin yang dinyatakan oleh para alim ulama dinyatakan oleh para habaib nasab yang terputus. 2024 ini kita buat satu kandang tangkap Kita masukin kandang khususnya kepada Si Botak dari gua setan cucunya Dajjal. ente stop dengan ocehan itu kalau ente tidak stop dengan ingat di mana pun ente berada jangan ente enak seenaknya berlenggang kalau tidak hancur mulut ente dalam satu tahun ini kalau tidak patah tulang ente dalam satu tahun ini, camkan itu, bala akan datang dari Allah yang benci dengan statement saya sekali lagi hubungi saya, tidak terima dengan statement saya hubungi saya di 0859-4558-2799[8].
Apa Yang Akan Terjadi
Bayangkan jika doktrin-doktrin sesat yang memproduksi manusia-manusia ekstremis seperti itu dibiarkan terus berkembang dan bertambah kuantitasnya, akan jadi seperti apa masyarakat Indonesia? Bayangkan saja bagaimana jika ada 1000 orang seperti itu yang menjadi pasukan Klan Habib Baalwi? Barangkali sekarang sudah ada 1000 orang seperti itu. Lalu, bayangkan jika ada 10.000 orang seperti itu yang menjadi pasukan siap mati Klan Habib atas nama membela cucu nabi (padahal bukan)? Kalau 100.000? Kalau Ansor dan Banser seluruhnya seperti itu? Oh tidak mungkin seluruhnya. Ya sudah, 20% saja dari Ansor dan Banser kesurupan jin TAII (Tarim Institute of Ideology), itu sudah berapa jumlahnya? Kalau 20%-50% kyai-kyai NU kesurupan jin TAII lalu mendoktrin santri-santrinya dengan doktrin yang sama, bagaimana? Itu kan sudah ada contoh-contoh riilnya.
Bayangkan dan simulasikan di realitas seperti apa jadinya.
Gambaran umumnya.
Gerombolan orang kesurupan doktrin itu akan digunakan untuk memukul, menekan, meneror, mempersekusi dan mengendalikan siapa saja yang berposisi diametral dengan Klan Habib Baalwi; dan siapa saja yang menghambat Baalwisasi-Yamanisasi[9] Nusantara akan diteror dan dipersekusi bahkan (diancam) dibunuh. Treatment itu menciptakan keadaan masyarakat pribumi menjadi takut bersuara dan melawan bahkan; lebih buruk daripada itu, pribumi merasa rela dan senang hati membantu Klan Habib Baalwi karena meyakini mereka membantu dan menyenangkan Allah dan Rasulullah melalui membantu dan menyenangkan cucu Nabi.
Pengkondisian masyarakat yang demikian itu menyebabkan:
- Pemalsuan makam akan terus berjalan dan meningkat kuantitasnya;
- Pemalsuan sejarah akan terus berjalan dan meningkat kuantitasnya;
- Hujan doktrin dan cerita khurafat Klan Habib Baalwi akan terus berjalan, tambah semarak, dari panggung ke panggung dan di media sosial;
- Haul-haul kota yang isinya tokoh Habib akan terus berjalan dan meningkat kuantitasnya hingga ke seluruh kota di Indonesia; Haul Solo, Haul Malang, Haul Tegal, Haul Surabaya, Haul Ampel, Haul ini itu ini itu, seluruh Indonesia dikawal RA, FPI, majelis-majelis, ponpes-ponpes dan organ-organ Klan Habib Baalwi lainnya;
- Dawir meningkat, pemerkosaan meningkat, perampasan harta benda, properti, dan tanah meningkat;
- Sejarah, identitas dan budaya Pribumi Nusantara terhapuskan;
- Teruuuss seperti itu secara simultan pada part-part lainnya dengan trend meningkat seiring menguatnya kepercayaan dan keyakinan masyarakat akan doktrin Klan Habib Baalwi[10]; lalu;
- Imigran-imigran Habib TAII (Tarim Institute of Ideology) semakin banyak berbondong-bondong bermigrasi ke Indonesia[11] dikawal oleh budak-budak TAII yang siap mati membela cucu Nabi; siapa yang menentang kedatangan Klan Habib Baalwi TAII disudutkan dengan framming benci ahlul bait, kafir, halal darahnya;
- ‘Cucu Nabi’ membanjiri Nusantara, dan terus akumulasi siklikal proses Baalwisasi-Yamanisasi, bak bola salju, hingga Klan Habib Baalwi menguasai Nusantara[12].
Baik. Mari beralih ke NU. Berikut ini gambaran umum yang terjadi.
Ketika NU berhasil dikuasai ideologi Klan Habib Baalwi TAII, NU (beserta seluruh banom dan umatnya) akan digunakan untuk menghajar Muhammadiyah. Muhammadiyah dikafir-kafirkan dan dihalal-halalkan darahnya karena tidak mengakui habib sebagai dzurriyah Nabi. Lantas apa yang terjadi? Clash of civilization antara NU dan Muhammadiyah. Selain NU vs Muhammadiyah, terjadi pula NU vs Kraton Jogja dan Kraton-Kraton lain di Nusantara, dan NU vs non-Islam; non-Islam dikafir-kafirkan, dihalal-halalkan darahnya. Lalu apa yang terjadi? Civil War. Teruskan algoritma itu dengan mempertemukannya pada berbagai elemen di Nusantara. Maka yang terjadi? Yang terjadi adalah perpecahan, pertikaian, peperangan, dan penjajahan oleh Klan Habib Baalwi. Di mana yang dijajah tidak merasa dijajah bahkan rela dan senang hati dijajah oleh Klan Habib Baalwi serta siap melakukan apa saja bahkan mati pun gembira sebab yakin masuk surga karena membela cucu (palsu) nabi. Begitulah bahaya dan fatalnya Klan Habib bagi masyarakat, bangsa dan NKRI.
Ketika tulisan di atas dibaca itu terasa ringan karena bentuknya teks. Jika bentuknya realitas, itu menjadi super-berat. Ndak percaya? Bagaimana kalau kita (NU dan pribumi Nusantara) biarkan saja Operasi Klandestin Klan Habib Baalwi terus berlangsung untuk membuktikannya? Kita ‘monggo-monggo’-kan saja begitu.
[1] publish pertama kali tanggal 24 April 2024 di https://youtu.be/yj1VFdsbiZk?si=u5mKBwibeR6zhXnq
[2] tidak perlu diperdebatkan pemilihan frase ‘alam bawah sadar’, terserah frase apa yang menurut Anda cocok, pokoknya intinya itu barangnya itu objeknya itu peristiwanya itu.
[3] https://web-archive-org.translate.goog/web/20170208033246/https://en.oxforddictionaries.com/definition/fearmongering?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
[4] Glassnerr, Barry. Narrative Techniques of Fear Mongering. Social Research. The H.W. Wilson Company (2004).
[5] https://kumparan.com/generasi-milenial/arti-sugar-coating-yang-kamu-harus-tahu-jangan-sampai-terjebak-1xkk5CLd0mR/full
[6] https://www.youtube.com/live/EtKph_gZo_U?si=CCzdm7A2rhacpD-f
[7] https://www.youtube.com/watch?v=paluNNu6T9g&t=208s
[8] https://www.youtube.com/watch?v=SA8cSzgoCEI
[9] https://rminubanten.or.id/dekonstruksi-gelar-habib-menghentikan-penjajahan-khususnya-untuk-warga-nu-dan-muhammadiyah/
[10] https://rminubanten.or.id/menakar-relasi-trust-level-ke-habib-dengan-manfaat-mudharat/
[11] https://rminubanten.or.id/operasi-klandestin-klan-habib-baalwi-copy-paste-operasi-zionis-israel-ke-palestina/
[12] ibid.