Oleh : Hamdan Suhaemi
Sebelum mengarungi samudera filsafat ada baiknya untuk tahu dengan alat apa untuk mengarunginya. Alat pertama yang perlu dikenali adalah rentang kesejarahan timbul dan lahirnya filsafat, benar bahwa filsafat itu kita ketahui berasal dari negeri Yunani dengan asal usul kata philo dan shopia dengan pengertian cinta pada kebijaksanaan ( kebenaran ).
Orang Yunani merintis filsafat tidak serta merta langsung matang, peradabannya melewati proses seleksi alam dan seleksi kebudayaan yang tak henti.
Filsafat, bagi orang Yunani adalah peradaban yang dialektis untuk terus berupaya keluar dari mythe dan belenggu sofisme. Ia dihadirkan menjadi kanal dari proses logos hingga menuju kesempurnaanya menjadi ilmu pengetahuan yang bertujuan pada kebenaran. Umat manusia akan terus dicerahkan oleh fikirannya dan filsafat akan terus abadi selama masih ada fikiran.
Belakangan kita mengetahui bahwa sejarah filsafat ternyata diawali dari beberapa pemikir Yunani yang concern dalam mendalami tentang essence alam raya, existence, dan substance, antara lain:
Thales
Thales adalah orang pertama yang di sebut “ Orang Bijaksana “. Ia adalah seoarng politikus, ahli geometri dan pemikir Miletos. Ia berjasa dengan meramalkan secara tepat Gerhana Matahari pada tahun 585 SM. Ia tidak tertarik pada mitos tetapi pada pengetahuan mengenai dunia dan binatang. Ia adalah pemikir praktis.
Anaximandros
Anaximandros hidup sekitar 546 SM, berada dalam tradisi yang sama, ia berpendapat bahwa bumi secara lepas bergantung di ruangan. Ia menyarankan bahwa semua makhluk hidup muncul dari air, dan bahwa manusia berkembang dari ikan ia berpendapat bahwa dulunya ada satu substansi tunggal pertama dan suatu hokum alam yang berlaku di dunia, untuk mempertajhankan keseimbangan antara unsure-unsur yang berbeda-beda.
Pythagoras
Pythagoras menjelajahi Mesir kemudian menetap di Italia (pada waktu itu, laut tengah seolah-olah sebuah danau Yunani). Disana ia mendirikan sekolah yang didasarkan pada Filsafat matematika-metafisiknya.
Para Pythagorean berbicara mengenai harmoni kosmis dasarnya adalah bilangan sebagai hubungan antar benda. Missal, mereka menemukan bahwa dengan membagi dua panjangnya sebuah senar lyre menghasilkan suatu nada satu oktaf lebih tinggi, dan bahwa semua harmoni menampilkan perbandingan seluruh bilangan. Mereka menerapkan pengertian harmoni-harmoni ini pada seleuruh benda. Pythagoras menyelidiki Geometri benda-benda pejal . Ia menemukan dalil yang kita namakan “ dalil Pythagoras “. Ia adalah orang sistematik. Pertama adalah hal penalaran deduktif, mulai dengan suatu aksioma yang tak tersangkal kemudian maju dengan langkah logis menuju ke kesimpulan yang tidak jelas dengan sendirinya.
Ajaranya seperti “jiwa adalah sesuatu yang tak dapat mati, dan berubah menjadi makhluk hidup lain. Segala yang ada dilahirkan kembali dalam suatu siklus tertentu. Tak ada sesuatu pun yang sama sekali baru”.
Pythagoras juga membentuk suatu ordo Pythagorean, dengan sejumlah larangan yang rumit dan tampak sembarangan, antara lain:
- Tidak makan kacang-kacangan
- Tidak makan roti utuh
- Tidak duduk diatas literan
Seorang anggota ordo Hippasos, dipecat bukan karena makan kacang tetapi karena membeberkan “ kacang-kacangan “ yang menjadi rahasia ordo yang paling di lindungi-bahwa Hipotenusa ( garis miring ) dari segi tiga ini adalah absurd, tak bisa di tuliskan sebagai rasio bilangan bulat.
Heraclitus
Heraclitus hidup sekitar tahun 500 SM, berpendapat bahwa segala sesuatiu mengalir, tetapi ia juga percaya akan keadilan kosmis yang menjaga keseimbangan di dunia. Ini adalah ide kompleks. Pilihannya untuk satu unsur utama yang di cari setiap orang adalah api. Ada suatu api inti yang tidak pernah padam
Empedocles
Empedocles yang aneh dari Agrakas, mencoba dengan jam air sdari kuningan. Ia menulis dalam sajak, menemukan air. Ia mengira dirinya Tuhan. Kemudian ia berpendepat bahwa ada empat unsur dalam segala hal, bahwa tanaman mempunyai seks, bumi seperti bola, bahwa perubahan terjadi karena cinta dan pertentangan, dan perputaran histories berjalan melalui kehidupan sewaktu diminta membuktikan keilahaiannya, ia mencemoohkan kaum awam yang menunggunya. Empedocles yang agung, jiwa yang bersemangat itu meloncat ke kawah gunung Etna, dan terpanggang utuh-utuh.
Leucippus
Leucippus mengambil alih dari Parmenides, pendahulu mereka. Ide mengenai partikel-partikel dasar, dan dari Heraclitus ide gerakan tanpa akhir mereka mengajukan teori mengenai partikel-partikel pejal sangat kecil yang jumlahnya tak terhitung, atom, yang tidak dapat di potong atom-atom itu berterbangan secara acak, dan terlalu kecil untuk di lihat. Dunia yang selalu berubah di terangkan sebagai penataan kembali yang tak ada hentinya atas atom-atom yang tak berubah kedalam bentuk yang berbeda-beda. Kemajuan atas teori ini baru terjadi dengan kimiawan John Dalton dalam tahun 1800 M.
Democritus
Democritus menyatakan bahwa mengapa kita dapat memeotong apel dengan pisau adalah karena ada ruang –ruang kosong diantara atom-atom. Teorinya merupakan gabungan antara pemikiran praktis dan tradisi pemikiran abstrak mengenai unsure-unsur Fundamental.
Kaum Sophis (Protagoras, Thrasymachus)
Sementara para filsuf Yunani yang lebih awal tertarik pada semesta, kesatuan dan perbedaan, persoalan–persoalan besar, para sophis lebih tertarik pada manusia sendiri bagaimana bertingkah laku. Para sophis lebih tertarik pada cara-cara bagaimana manusia dapat melakukan segala sesuatu untuk dirinya, bukan mencari kebenaran besar. Ini membawa mereka menagajr orang-orang mengenai bagaimana menulis pidato, membuat bagaimana memenangkan debat di pengadilan melalui penggunaaan paradoks dan argument yang di putar balik. Ini menyulitkan mereka di Athena karena menyebabkan mempunyai kebiasan buruk ( menjadi sinis ).
Di rentang waktu, dimana kaum shopis membuat hegemoni nalar atas bangsa Yunani, namun di sisi lainnya ketokohan Socrates sebagai pemicu awal dikenalnya filsafat yang menarik diri dari pemikiran kosmos menjadi yang real, seperti ingin mengenalkan bagwa kehidupan manusia jauh lebih dimaknai dari pada sekedar mengorasikan gagasan dan ide-ide utopis.
Socrates, belakangan menjadi awal lahirnya filsafat di Yunani, meski di akhir riwayatnya harus rela meminum hamlock hanya karena teguh pada pendiriannya sebagai anti-tesa atas kaum shopis.
Tentu, ini pelajaran berharga bahwa tak mudah mengatakan kebenaraan di saat kebenaran adalah dimiliki sendiri, dan harapan Socrates biar kebenaran tak memihak. Suatu keniscayaan bahwa mencari kebenaran adalah suatu sikap bijaksana.
Ini, kemudian kita mengenalinya sebagai bapak moyang filsafat dunia. Filsafat adalah membebaskan untuk menemukan kebenaranya di saat ada kemungkinan memilih dari 2 kebenaran.
Ciujung 21-9-2021