• Tentang Kami
    • Pengurus
  • Kontak
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
No Result
View All Result
Home Opini

Menjelang Satu Abad NU Untuk Dunia

Santri-santri Syekh Nawawi berkumpul, bermusyawarah untuk membentuk jam'iyah yang kemudian menjadi jam'iyah Nahdlatul Ulama. Saat kumpul tersebut utusan dari Banten pun hadir, dan menjadi jajaran pengurus utama PBNU periode awal. Ini bisa dibaca dalam buku sejarah harokah pergerakan ulama Nusantra jejaring santri santri Syeikh Nawawi al-Bantani, yang diulas begitu apik kaya referensi otoritatif oleh tokoh muda NU Zainul Millale Bizawi.

Admin by Admin
28 Desember 2021
in Opini
3 min read
0
0
SHARES
44
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Hampir satu Abad lalu santri-santri Syeikh Nawawi di seantero Jawa, sebuah nama untuk sebutan kawasan nusantara kala itu yang teritorialnnya hampir melingkupi Asia Tenggara kini. Mereka para santri Syeikh Nawawi Al-Bantani diresahkan dengan kehadiran gerakan pemurnian puritanisasi wahabisme. Gerakan ini menuduh tradisi amaliah warga nusantara, kaum santri tradisional dianggap sebagai kaum bid’ah, khurafat dan penuh takhayul.

Baca Juga

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

Tadarus Jiwa Dalam Perspektif Filsafat Idealisme

Ketua Komisi Fatwa MUI Banten Himbau Instansi Pemerintah Adakan Acara Di Hotel Dengan Resto Yang Bersertifikat Halal

Meditasi Mina Muzdalifah: Aku Lempar Batu Batu Itu

Yang padahal tradisi santri jelas memiliki konstruksi dalil-dalil yang teramu dari Al-Quran, Hadits dan racikan Ijtihad dalam bingkai atsar sahabat dan ulama. Jadilah tradisi keagamaan keislaman di Nusantara begitu unik dinamis dan tidak anti terhadap budaya lokal. Bahkan yang ada saling mengisi tanpa harus terjadi pertentangan diantara keduanya, yakni Islam dan budaya lokal. Ini bisa dilihat dari penanggalan jawa dengan istilah satu Suro atau dalam bahasa Gus Dur Pribumisasi Islam.

Santri-santri Syekh Nawawi berkumpul, bermusyawarah untuk membentuk jam’iyah yang kemudian menjadi jam’iyah Nahdlatul Ulama. Saat kumpul tersebut utusan dari Banten pun hadir, dan menjadi jajaran pengurus utama PBNU periode awal. Ini bisa dibaca dalam buku sejarah harokah pergerakan ulama Nusantra jejaring santri santri Syeikh Nawawi al-Bantani, yang diulas begitu apik kaya referensi otoritatif oleh tokoh muda NU Zainul Millale Bizawi.

Kini menjelang satu Abad NU kokoh membangun gerbong arus baru pemahaman Islam moderat. Tidak mempertentangkan nation state dengan ideologi Islam dalam hidup berbangsa dan bernegara. NU kini mengepakan sayapnya mengglobal dengan hidangan Islam tawazun, ta’dil, dan tawasuth. Ini menepis islam identik dengan radikalisme dan berujung pada tindakan terorisme.

Indonesia sebagai komunitas Islam terbesar di dunia merupakan “cagar” prototype Islam ramah dan adaptable terhadap kehidupan yang dinamis. Tak heran jika NU tak alergi terhadap demokrasi dan hak asasi manusia. Bahkan anak-anak muda NU begitu progressif dalam memahami dan mencerna ordonansi wahyu dan hadits sehingga pada akhirnya tak mudah terpengaruh dengan tawaran formalisme agama model “khilafah”, pun syariatisasi negara. Bagi kader NU agama adalah sumber spirit untuk membangun dan memelihara kehidupan.

Di NU telah tumbuh akar tradisi akademik tingkat tinggi selevel kajian doktoral pada pendidikan formal yaitu tradisi Bahtsul masail yang dilaksanakan sejak Oktober 1926. Dimana didalamnya berfungsi menghimpun, membahas, dan memecahkan masalah-masalah waqi’iyah (aktual) yang terjadi ditengah masyarakat. Lewat event ini, hukum atas masalah-masalah aktual itu dapat ditemukan berdasarkan nash al-Quran dan as-Sunnah baik melalui penelusuran pendapat-pendapat ahli hukum dalam al-Kutub mu’tabarah maupun dilakukan secara langsung istinbath hukum dari al-Nushush al-Syar’iyyah.

Dalam pengambilan hukum bahtsul masa’il menyadari tidak seluruh peraturan-peraturan syariat Islam dapat diketahui secara langsung dari nash al-Quran, melainkan banyak aturan-aturan syariah yang membutuhkan daya nalar kritis melalui istinbath hukum.  Tidak sedikit ayat-ayat yang memberikan peluang untuk hal tersebut baik dilihat dari kajian kebahasaan maupun kajian makna yang dikandungnya.

Dari itu dalam menetapkan hukum, kontek sosial memasyarakatan. Baik berupa konteks geografis maupun konteks jamannya, menjadi tolak ukur yang praktis. Disamping itu juga harus membumikan nilai teologis yang terkandung dalam maqasid syari’ah.

Tak heran NU selalu menghadirkan dinamisme kekinian dalam tataran hidup berbangsa dan bernegara. Sebagaimana hasil Rakornas Garut tentang national state kedudukan warga negara setara tidak ada warga negara kelas dua. Pun istilah sebutan kafir dalam kontek berbangsa dan bernegara.

Baru selang dua hari lalu NU telah sukses menyelenggarakan Muktamar Ke-34 di Lampung denga tema: “Menuju Satu Abad NU: Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia”.

Tema besar ini di usung sebagai bentuk keterlibatan NU dalam tataran global. Warga dunia saat ini membutuhkan peran-peran NU di kancah global. Tesis ini didukung dengan  kunjungan Duta Besar Afghanistan yang sangat berharap agar NU berperan untuk menjadi ‘mentor’ bagi keberlangsungan penyelenggaraan negara di sana.

Dengan spirit peradaban yang mengakar dalam tradisi keilmuan NU bukan hal yang mustahil NU menjadi lokomotif peradaban keislaman. Menciptakan perdamaian  bagi warga dunia dalam spirit Islam tawazun, tawasuth dan ta’dil. Berinteraksi satu sama lain dalam beragam jenis perbedaan namun terikat dalam satu kesatuan sebagai saudara sesama manusia untuk saling mengasihi dan memelihara kehidupan global.

(Aa Bass)

Next Post

Muskerwil II PWNU Banten 2021, Fokus Pendidikan Tinggi Warga Nahdliyyin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paling Banyak Dilihat

Opini

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

by Admin
29 Desember 2022
0

Dari 1723 berkas/bundel arsip Directie der Cultures ini ternyata baru 3 (tiga) berkas yang sudah jelas berkenaan dengan Banten yaitu:...

Read more
Load More
  • All
  • Berita
  • Opini
  • Pustaka
  • Santri
  • Ulama
  • Pesantren

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

Mengkaji Kitab Lawaqihu al-Anwari al-Qudsiyati

PWNU Banten, KH Bunyamin: Kami Siap Sukseskan Porseni NU 2023 Di Kota Solo

Tadarus Jiwa Dalam Perspektif Filsafat Idealisme

RMI PCNU Kab. Serang Peringati Hari Santri Nasional 2022 Dengan Bedah Kitab Dan Ijazah Sanad 19 Kitab

HSN 2022 RMI Kab. Serang Selenggarakan Bedah Kitab Dan Ijazah Kitab Kuning

Load More

Baca Juga

MUI Banten Keluarkan Fatwa Haram Membaca Al-Quran Di Atas Trotoar

by Admin
22 April 2022
0

45 Ulama Nusantara Penulis Kitab Kuning Berbahasa Arab Sepanjang Masa

by Admin
27 Februari 2022
2

Sebut Ma’had Al Abqory Terkait HTI, RMI Rekomendasikan Hapus Dari Program PUPR, Kecuali…

by Admin
19 Juli 2021
0

  • Opini
  • Berita
  • Pustaka
  • Ulama
  • Santri
  • Pesantren
Follow Us

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist