• Tentang Kami
    • Pengurus
  • Kontak
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel
No Result
View All Result
RMI PWNU Banten
No Result
View All Result
Home Opini

Mitigasi Cerdas Meyongsong Indonesia Emas Ala Santri 5.0

Masuknya internet ke kehidupan manusia pada Revolusi Industri 4.0 menyebabkan adanya generation gap yang disebabkan oleh segmentasi penggunaan internet oleh generasi tertentu, sehingga membuat teknologi cenderung menguasai kemampuan manusia.

Admin by Admin
28 Juli 2021
in Opini
2 min read
0
0
SHARES
85
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Gus Syauqi Ma’ruf Amin

Tantangan di era kekinian, di era kegaduhan kemajuan teknologi digital dan informasi yang begitu pesat. Ditambah hikmah pandemi yang menuntut kita untuk save at home, work from home, social distancing, di era hoax menjadi sumber informasi utama, dan sebagainya, membuat kita berkebutuhan tinggi terhadap fasilitas layanan digital dari berbagai kebutuhan informasi sampai memenuhi kebutuhan lainnya.

Meskipun di masyarakat kita masih lebih banyak yang terjebak pada pola konsumtif dibanding produktif dalam pemanfaatan fasilitas layanan digital yang menggiurkan dan memanjakan tersebut yang menggantungkan pada teknologi artificial intelegency (kecerdasan buatan).

Banyak yang belum menyadari, khususnya di era global digital (dunia serba digital) kurang lebih sejak sekitar 5 tahun yang lalu, peran teknologi digital, khususnya di sektor informasi yang sangat interaktif, banyak mempengaruhi pola hidup dan kebiasaan masyarakat dunia, tidak terkecuali indonesia, yang pada akhirnya sangat berpengaruh terhadap pembentukan generasi yang akan datang dan apa yang harus dipersiapkan sehingga terbentuk generasi berkualitas yang membanggakan.

Perlu kita ketahui bahwa sebenarnya dunia telah memasuki fase Era Society 5.0 yang pertama kali istilah ini dikenalkan oleh Pemerintah Jepang di tahun 2019. Society 5.0 disebut sebagai konsep integrasi antara dunia virtual dan realita. Society 5.0 adalah sebuah konsep yang memungkinkan manusia untuk dapat menyelesaikan berbagai permasalahan sosial dengan dukungan teknologi. Konsep ini diharapkan dapat menyempurnakan konsep sosial sebelumnya, Revolusi Industri 4.0.

Masuknya internet ke kehidupan manusia pada Revolusi Industri 4.0 menyebabkan adanya generation gap yang disebabkan oleh segmentasi penggunaan internet oleh generasi tertentu, sehingga membuat teknologi cenderung menguasai kemampuan manusia.

Oleh karena itu, Society 5.0 diharapkan dapat mengubah persepsi tersebut dan mengalihkan fungsi teknologi untuk membantu manusia di berbagai bidang, termasuk pada proses branding.

Visi society 5.0 sendiri adalah: 1. era moderasi teknologi (teknologi ramah sosial), 2. keseimbangan peran dan pemanfaatan kemajuan teknologi sebagai solusi sosial dan ekonomi (keseimbangan antara peran kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan kecerdasan sosial).

Yang dimaksud dengan Kecerdasan sosial itu sendiri adalah kemampuan untuk secara efektif menavigasi dan bernegosiasi dalam interaksi dan lingkungan sosial. Atau dalam pengertian lain adalah gabungan dari kesadaran diri dan kesadaran sosial, evolusi keyakinan sosial dan sikap, serta kapasitas dan kemampuan mengelola perubahan sosial yang kompleks.

Kesadaran membangun keseimbangan yang seimbang menjadi solusi mitigasi yang kuat bagaimana memepersiapkan lingkungan dan membentuk tatanan kehidupan yang terinteraksi secara virtual dan tanpa batas.

Bangsa Indonesia memiliki Santri dan pesantren sebagai suatu basis SDM cerdas dan terlatih yang memiliki dedikasi tinggi untuk membangun dan merawat umat dengan kesadaran pengetahuan dan tata laku yang baik serta sungguh-sungguh, yang disertai dan diperkuat prinsip-prinsip dasar pengetahuan dan perilaku mulia untuk menebar manfaat dan maslahat (perbaikan dan kebaikan) secara individu maupun secara luas serta memiliki kesadaran cinta tanah air yang begitu besar.

Santri saat menimba ilmu dan ditempa di pesantren adalah orang-orang yang mutafaqqihina fiddien (orang-orang yang memperdalam pengetahuan dan pemahaman agama). Para santri dipersiapakan setangguh mungkin sehingga saat lulus dari pesantren dan terjun ke masyarakat menjadi rijalul islah (para pembuat perubahan yang lebih baik) atau para reformis yang turut serta membangun tatanan masyarakat yang lebih baik dan semakin baik.

Dasar yang selalu menjadi pegangan para santri yaitu:
المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح والإصلاح إلى ما هو الأصلاح  ثمّ الأصلاح  فالأصلاح
Al muhafadzotu alal qodimishsholih wal akhdzu bil jadidil aslah. [KangDiens]

Baca Juga

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

Tadarus Jiwa Dalam Perspektif Filsafat Idealisme

Ketua Komisi Fatwa MUI Banten Himbau Instansi Pemerintah Adakan Acara Di Hotel Dengan Resto Yang Bersertifikat Halal

Meditasi Mina Muzdalifah: Aku Lempar Batu Batu Itu

Tags: Ala SantriEra DigitalGus Syauqi Maruf AminIOTMitigasi 5.0Revolusi Industri 4.0RMI PWNU BantenSociety 5.0
Next Post

Terkait Baha'i Menteri Agama RI Sudah Bijak

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paling Banyak Dilihat

Opini

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

by Admin
29 Desember 2022
0

Dari 1723 berkas/bundel arsip Directie der Cultures ini ternyata baru 3 (tiga) berkas yang sudah jelas berkenaan dengan Banten yaitu:...

Read more
Load More
  • All
  • Berita
  • Opini
  • Pustaka
  • Santri
  • Ulama
  • Pesantren

Sumber-sumber Belanda Tentang Sejarah Banten Abad 19 Masehi

Mengkaji Kitab Lawaqihu al-Anwari al-Qudsiyati

PWNU Banten, KH Bunyamin: Kami Siap Sukseskan Porseni NU 2023 Di Kota Solo

Tadarus Jiwa Dalam Perspektif Filsafat Idealisme

RMI PCNU Kab. Serang Peringati Hari Santri Nasional 2022 Dengan Bedah Kitab Dan Ijazah Sanad 19 Kitab

HSN 2022 RMI Kab. Serang Selenggarakan Bedah Kitab Dan Ijazah Kitab Kuning

Load More

Baca Juga

MUI Banten Keluarkan Fatwa Haram Membaca Al-Quran Di Atas Trotoar

by Admin
22 April 2022
0

45 Ulama Nusantara Penulis Kitab Kuning Berbahasa Arab Sepanjang Masa

by Admin
27 Februari 2022
2

Sebut Ma’had Al Abqory Terkait HTI, RMI Rekomendasikan Hapus Dari Program PUPR, Kecuali…

by Admin
19 Juli 2021
0

  • Opini
  • Berita
  • Pustaka
  • Ulama
  • Santri
  • Pesantren
Follow Us

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Opini
  • Ulama
    • Fiqih
      • Syaikh Imaduddin al Bantani
    • Karamah
    • Kisah
  • Pesantren
    • Santri
      • Hikmah
      • Syair
      • Humor
    • Pustaka
      • Kitab
      • Karya Sastra
      • Manuskrip
  • Web RMI
    • RMI PBNU
    • RMI PWNU Banten
    • RMI PWNU DKI
    • RMI PWNU Sumsel

©2021 RMI PWNU Banten | rminubanten.or.id.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist